5 Cara Mengobati Ikan Nila yang Mengalami Stres Beserta Ciri-cirinya

  • Bagikan
Budidaya ikan nila

Mediatani – Pernahkah melihat ikan nila yang tidak nafsu makan dan pergerakannya lambat? Bisa jadi itu tanda-tanda ikan mengalami stres. Jika demikian, maka hal yang dibutuhkan adalah mengetahui cara pengobatannya.

Cara Mengobati Ikan Nila yang Mengalami Stres

Ternyata ikan nila bukan berasal asli tumbuh di perairan Indonesia, melainkan dari lembah sungai Nil. Selain itu, juga ada dari beberapa wilayah Afrika. Akhirnya, nila diperkenalkan untuk tujuan pertanian ke 50 negara lebih.

Maka dari itu, saat ini tidak sulit menemukannya, terutama di perairan tropis. Pada umumnya, warna ikan ini mendekati hitam atau keabuan. Namun, ada juga warna lain dengan jenis berbeda, seperti ikan nila merah.

Jenisnya pun cukup banyak dan menjadi salah satu ikan yang dibudidaya. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 10 lebih jenis ikan nila yang banyak dibudidaya. Jika Sobat Mediatani juga tertarik memeliharanya, maka harus mengerti cara perawatan yang baik.

Dengan begitu, ikan akan selalu sehat dan tidak mengalami stres. Sebab, jika sampai hal itu terjadi, kemungkinan ikan bisa mati. Lalu, bagaimana cara mengobati ikan nila yang mengalami stres? Berikut penjelasannya.

1. Mengganti Air dengan Rutin

Perawatan ikan cukup mudah, tetapi harus konsisten dalam melakukannya. Khususnya dalam segi kebersihan, karena kondisi air yang buruk bisa mendatangkan berbagai penyakit. Jadi, kualitas air yang menurun bisa memicu munculnya senyawa beracun.

Maka dari itu, ganti air dengan rutin dan jangan sampai terlihat sangat keruh. Tujuannya untuk selalu memastikan kondisi dan kualitas air akuarium atau kolam. Sebab, sisa makanan dan kotoran juga akan ikut terbuang.

2. Memberikan Pakan

Ikan nila yang sedang stres memang nafsu makannya akan berkurang. Namun, bukan berarti dibiarkan begitu saja. Saat sedang stres, maka langkah yang tepat adalah memberikan pakan yang sudah dicampur dengan obat.

Biasanya, obat tersebut berupa Sulfamerazin dan Sobat Mediatani bisa mendapatkannya di toko obat terdekat. Namun, pastikan dosisnya pas dan jangan sampai berlebihan. Dosis yang biasa digunakan adalah pada 10 kg pakan hanya dicampur dengan 2 gram obat.

Dosis tersebut sudah bisa mengurangi stres pada ikan seberat 100 kg terhitung secara keseluruhan. Pemberiannya cukup ditaburkan ke dalam kolam, seperti memberi pakan sehari-hari. Dengan begitu, daya tahan tubuh ikan bisa meningkat.

3. Membersihkan Kolam

Dalam segi kebersihan, prioritasnya bukan hanya pada air, melainkan pula kolamnya. Sebab, jika membiarkan kotoran menumpuk terlalu lama, juga bisa menyebabkan penyakit. Jadi, untuk sementara ikannya bisa dipindah ke kolam lain yang lebih bersih.

Ada 2 cara untuk menghilangkan racun di dalam kolam. Pertama, bisa langsung membersihkan kolam atau mengeringkannya selama beberapa hari. Cara pencuciannya bisa dengan mengalirkan air bersih agar racun bisa menghilang sedikit demi sedikit.

4. Merendam Ikan

Pada proses ini, terdapat beberapa jenis air rendaman, yaitu bisa dengan air bersih biasa atau memakai campuran air garam. Jika Sobat Mediatani menggunakan larutan garam, maka harus dengan konsentrasi tinggi. Selain itu, cukup merendam ikan selama 3 menit.

Bukan hanya itu saja, bisa juga menggunakan campuran kalium permanganate atau methylene blue. Sedangkan, jika khawatir stres semakin parah saat pengangkutan, maka bisa memberikan perasan daun pepaya dalam wadah.

5. Menyuntik Ikan Nila

Cara mengobati ikan nila yang mengalami stres pada opsi terakhir adalah menyuntiknya. Penerapan cara ini biasanya untuk jumlah ikan stres yang tidak terlalu banyak. Selain itu, hanya melakukan penyuntikan pada induk ikan.

Jika ikan nila memiliki berat 1 kg, maka cukup menyuntikkan dengan teramisin 25 mg. Pembuatan obat ini dengan cara melarutkan teramisin ke 1 ml aquabidest. Sedangkan, penyuntikannya dilakukan di punggung ikan.

Ciri-Ciri Ikan Nila Sedang Stres

Supaya Sobat Mediatani lebih memahami seputar ikan nila yang sedang stres, maka ketahui juga beragam ciri-cirinya. Jadi, saat melihat tanda-tanda seperti ini, bisa melakukan tindakan agar ikan tidak sampai mati.

  • Nafsu makan ikan semakin berkurang. Jadi, jika biasanya saat menaburkan pakan ke kolam akan langsung dimakan, tetapi malah ditolak.
  • Berubahnya warna tubuh juga bisa menjadi ciri ikan sedang stres. Biasanya, warnanya akan berubah menjadi lebih kusam, sehingga tampilannya kurang menarik. Bukan hanya pada warna tubuhnya, garis sepanjang kulit ikan juga dapat ikut berubah.
  • Sirip dan ekornya akan menguncup. Kemungkinan akan sulit melihat ciri-ciri ini pada ikan nila yang berada di kolam. Apalagi ikan dalam kolam tersebut sangat banyak. Jadi, bisa mengacu pada gejala yang lain.
  • Ikan nila malas bergerak. Ikan yang sedang dalam kondisi sehat tentunya akan aktif bergerak. Maka dari itu, patut curiga ketika gerakannya mulai lambat, bahkan cenderung diam dalam waktu lama. Bisa jadi ikan tersebut mengalami stres.
  • Sering berada di dasar akuarium atau kolam. Saat ikan stres dan malas bergerak, pastinya tempat paling aman adalah di dasar kolam. Ikan yang berada di akuarium akan terlihat lebih jelas posisinya daripada dalam kolam.

Penyebab stres bukan hanya dari kondisi internal, gangguan dari luar pun bisa memicu stres. Jadi, pastikan menempatkan di posisi yang aman dan terhindar dari faktor eksternal. Misalnya, gangguan anak kecil yang suka mengetuk-ngetuk akuarium, dan lain sebagainya.

**

Dengan mengetahui cara mengobati ikan nila yang mengalami stres, Sobat Mediatani tidak perlu takut lagi gagal panen. Cara pengobatan yang dijelaskan bisa membantu Anda untuk meminimalisir resiko ikan mengalami kematian.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version