Terkena PHK, Pria Asal Tasikmalaya Ini Malah Sukses Budidaya Ikan Nila

  • Bagikan
Sumber foto: youtube.com

Mediatani – Sejak diberlakukannya pandemi Covid-19 di tahun 2020 yang lalu, banyak perusahaan yang menekan biaya operasionalnya dengan cara melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

PHK menjadi salah satu hal yang tidak diinginkan oleh semua orang. Namun bagi Rifqi Abdul Roif, PHK justru menjadi titik balik baginya untuk menjadi lebih sukses.

Setelah terkena PHK, Rifqi mengaku sempat mengalami kesulitan saat awal berhenti kerja. Meskipun begitu, dia tetap berusaha untuk mengatasinya bahkan kini telah sukses menjalani usahanya di bidang budidaya ikan nila.

“Usaha saya sekarang lebih fokus ke budidaya ikan, pembenihan, dan pembesaran ikan,” ungkap Rifqi yang dikutip dari kanal YouTube CapCapung, Minggu (1/1/2023).

Pria yang berasal dari Tasikmalaya ini memulai usaha budidaya ikan secara tidak sengaja. Setelah terkena PHK, dia memikirkan jenis usaha apa yang menguntungkan dan juga berkelanjutan. Akhirnya, dia melihat temannya dan memutuskan untuk terjun ke bisnis tersebut.

Menurut Rifqi, ikan menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat dan cukup menjanjikan. Dengan bermodal kurang lebih Rp 2 juta untuk menyewa lahan, Rifqi memulai usaha budidaya ikannya karena saat itu Rifqi tidak memiliki lahan sendiri untuk dikelola menjadi kolam tempat budidaya ikan nila.

Selama menjalankan usahanya, Rifqi hanya belajar secara otodidak melalui platform YouTube. Rifqi mengungkapkan bahwa hingga saat ini dirinya masih terus belajar untuk mengelola bisnisnya agar lebih maju lagi.

Kesuksesan yang diraihnya kini bukan perkara yang mudah. Rifqi juga sempat mengalami gagal panen benih selama empat siklus. Hal inilah yang kemudian membuatnya terus belajar dengan menyiasati dua siklus budidaya ikan hingga akhirnya seluruhnya bisa terkontrol dengan baik.

Selain sempat mengalami gagal panen, Rifqi juga menemui kendala lain ketika menjalankan bisnisnya, seperti hama dan kejahilan dari orang lain. Salah satu yang pernah dialami oleh Rifqi adalah pada saat usia ikan mencapai satu bulan, ada orang jahil yang membuka saluran air, sehingga menyebabkan air kolam surut dan banyak ikan yang mati.

Adapun usaha yang dijalani Rifqi adalah budidaya ikan nila kekar yang berasal dari Pasuruan. Ikan nila kekar ini memiliki bentuk tubuh yang lebih besar, serta memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat.

“Mau kondisi ekstrem alhamdulillah lebih kuat,” tegas Rifqi.

Dalam menjalankan bisnisnya, Rifqi menerapkan konsep kolam kincir dan smart feeder untuk memaksimalkan lahan yang tersedia. Dengan efisiensi yang dilakukannya, Rifqi mampu menebar benih ikan hingga tiga kali lipat, tergantung dari luas kolam yang dimilikinya.

Rifqi menyampaikan kunci kesuksesan dari bisnis budidaya ikan nila yang digelutinya adalah dengan selalu melakukan pengontrolan pemberian pakan per hari dan perawatan air. Menurutnya, penjualan ikan nila miliknya kini meningkat hingga bisa memiliki hingga 48 kolam budidaya ikan.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version