Mediatani – Kelinci potong atau kelinci pedaging bisa dijadikan usaha yang menguntungkan. Sebagaimana yang telah banyak diketahui, ternyata saat ini kelinci tidak hanya dijadikan hewan peliharaan saja, tapi juga telah dimanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi. Namun, daging kelinci yang biasanya dimakan bukan berasal dari kelinci hias.
Berbagai olahan daging kelinci mulai populer di masyarakat, salah satunya ialah sate kelinci. Hal ini ternyata tidak lepas dari daging kelinci yang memiliki rasa yang lezat. Selain itu juga, kandungannya yang tinggi protein dan rendah kolesterol bermanfaat untuk kesehatan.
Cara beternak kelinci potong untuk usaha tak terlalu sulit dilakukan. Tentunya diawali dengan pengelolaan yang baik, penyediaan kandang yang nyaman, pemberian pakan yang tepat dan teratur, hingga perawatan yang baik dapat membuat usaha kelinci potong menguntungkan.
Berikut adalah cara-cara beternak kelinci potong/pedaging yang dikutip dari situs Liputan6.com.
Jenis Kelinci Budidaya
Sebelum mengenali cara beternak kelinci potong, kamu harus tahu dulu jenis-jenis kelinci yang biasa dibudidayakan. Hal ini tentunya berkaitan dengan potensi kelinci yang berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada yang menghasilkan daging berkualitas, kulit, hingga bulu.
Di Indonesia sendiri masih banyak yang berorientasi pada dagingnya. Berdasarkan panduan dari Kementerian Pertanian (Kementan) kamu bisa memelihara kelinci sesuai peruntukannya, sebagai berikut:
– Jenis kelinci yang dimanfaatkan dagingnya: Flemish Giant dan New Zealand White
– Jenis kelinci yang dimanfaatkan kulitnya: Rex dan Satin
– Jenis kelinci yang dimanfaatkan bulunya: Angora
Jenis Kelinci yang Dimanfaatkan Dagingnya
New Zealand White
Kelinci New Zealand White memiliki warna bulu putih albino dengan berat mencapai 5 kilogram. Jenis kelinci pedaging yang satu ini sangat cocok untuk dijadikan bisnis budidaya ternak kelinci, karena perkembangbiakannya yang pesat, yaitu rata-rata sekitar 10 hingga 12 anak dalam satu kali melahirkan.
Flemish Giant
Ciri-ciri kelinci Flemish Giant ini memiliki warna bulu beragam dan bentuk tubuh yang panjang serta bertelinga lebar. Beratnya bisa mencapai 10 kg. Namun jenis kelinci ini masuh sulit ditemukan di Indonesia, sehingga untuk memulai budidaya ternak kelinci Flemish Giant, kamu bisa mengawinkannya dengan jenis kelinci yang lain terlebih dahulu.
Cara Ternak Kelinci Potong
1. Menyiapkan Kandang yang Nyaman
Cara yang awal adalah menyiapkan kandang yang nyaman. Perlu diperhatikan agar kamu melakukan budidaya ternak kelinci ini jauh dari hirup pikuk perkotaan. Selain itu, sirkulasi udara dalam kandang juga harus baik.
Secara umum, ada dua tipe kandang, yaitu sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci lalu dibiarkan bebas berkeliaran dalam area tersebut.
Dalam area kandang juga disediakan naungan untuk berteduh dan tempat istirahat. Dengan sistem seperti ini pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir.
Sedangkan, kandang tertutup merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini juga cocok untuk usaha ternak yang intensif. Kamu bisa memilih tipe kandang postal atau tipe kandang baterai.
Kandang tipe postal merupakan kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran.
2. Memilih Indukan yang Berkualitas
Cara ternak kelinci potong selanjutnya adalah memilih indukan yang berkualitas. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kelanjutan budidaya nantinya. Untuk mendapatkan indukan kelinci yang berkualitas, kamu tentu harus benar-benar memperhatikan bibit ternak yang akan dibeli.
Pilihlah bibit kelinci yang memiliki berat tubuh minimal 4 kg untuk kelinci betina dan 3 kg untuk kelinci jantan, warna mata cerah, bulu bersih, pinggul bulat penuh, serta lincah geraknya. Pastikan juga bahwa kelinci merupakan kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik.
3. Pemberian Pakan
Proses pemberian pakan juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kelinci. Terutama dalam usaha kelinci pedaging ini. Jika di alam bebas, kelinci hanya bisa mengonsumsi sayuran hijau, kamu bisa menambahkannya dengan nutrisi atau vitamin lainnya.
Kamu juga bisa memberikan makanan yang disukai kelinci seperti limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya.
Selain itu, kamu pun bisa menambahkan sedikit nutrisi seperti piterna dan hormonik ke dalam pellet atau makanan khusus kelinci pedaging. Berikan juga secara rutin 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari.
4. Mengawinkan Kelinci
Langkah selanjutnya adalah melakukan perkawinan. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya.
Idealnya perkawinan kelinci pedaging jantan dan betina baru bisa dilakukan saat si jantan berusia 8 bulan dan betina 6 bulan. Hal ini guna menghindari risiko perkawinan dini yang dapat mengancam kegagalan reproduksi.
Proses perkawinan kelinci pedaging bisa dilakukan saat pagi ataupun sore hari dengan memasukan kelinci betina ke dalam kandang kelinci jantan. Setelah kelinci melakukan satu kali perkawinan, kamu perlu mengeluarkan kelinci betina untuk beristirahat sekitar 10 hingga 15 menit dahulu.
Lalu, kawinkan kembali kelinci betina dan jantan, sampai sang betina sudah tidak ingin melakukannya lagi, dan kembalikan sang betina ke dalam kandang semula.
5. Merawat Anak Kelinci
Setelah anak kelinci pedaging lahir, cara ternak kelinci potong selanjutnya adalah melakukan perawatan dengan cara menjaga kandang tersebut selalu bersih dan hangat. Berikanlah makanan bergizi seperti wortel dan sayuran lainnya yang telah dihancurkan. Tambahkan pula sedikit nutrisi ke dalam makanannya untuk menunjang tumbuh kembang anak kelinci pedaging.
6. Panen
Pada tahap selanjutnya adalah proses panen. Kamu pun bisa menjual anakan kelinci pedaging yang telah memasuki usia sekitar 3-4 bulan, atau ketika mencapai bobot sekitar 2-3 kg.
Umumnya, proses panen kelinci pedaging ini bisa dilakukan 4 kali dalam setahun. Kelinci betina dapat menghasilkan 6 ekor anak saat melahirkan. (*)