6 Hal Menarik Anoa, Hewan Endemik Sulawesi yang Perlu Diketahui

  • Bagikan
Anoa, mamalia endemik Sulawesi

Mediatani – Bagi yang belum tahu seperti apa sebenarnya anoa, hewan endemik Sulawesi, wajib mengikuti bahasan berikut ini supaya tergerak untuk melestarikannya.

Pernah mendengar istilah hewan endemik? Istilah ini mengacu pada hewan yang hanya ada di lokasi tertentu saja sehingga tidak mungkin untuk menemukannya di wilayah lain. Anoa, hewan endemik Sulawesi termasuk kebanggaan Indonesia.

Negara yang kaya akan flora dan fauna ini mempunyai daya tarik tersendiri. Indonesia memiliki beberapa jenis hewan endemik termasuk di antaranya anoa. Mungkin masih banyak yang belum kenal dengan mamalia yang satu ini. Perhatikan ulasan ini untuk mengenalnya lebih dalam. 

Mengenal Anoa, Hewan Endemik Sulawesi

Anoa merupakan salah satu hewan asli Sulawesi, lebih tepatnya Sulawesi Tenggara. Tak heran jika orang menamai wilayah ini sebagai “Bumi Anoa”. Jadi, tak ada lokasi lain, selain provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki anoa. Mamalia tersebut mempunyai beragam hal menarik.

1.     Herbivora

Sebagai hewan herbivora, anoa suka memakan berbagai jenis tumbuhan seperti rumput, tunas pohon, umbi-umbian dan buah-buahan. Namun, makanan favoritnya adalah tumbuhan yang banyak mengandung air. Hewan ini juga kerap menjilat batu untuk memenuhi kebutuhan garam dan mineral.

2.     Morfologi

Dari segi morfologi, anoa terlihat seperti kerbau. Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil. Wajar saja banyak orang yang menyebutnya kerbau cebol. Pada dasarnya, anoa cukup agresif sehingga siapapun akan kesulitan menjinakkannya.

Oleh sebab itu, hewan yang menjadi lambang provinsi Sulawesi Tenggara ini mendiami kawasan hutan bagian dalam yang tidak mungkin terjamah manusia. Terlebih lagi, manusia akan kerepotan apabila harus berhadapan dengan hewan agresif seperti anoa.

3.     Suka Menyendiri

Walaupun anoa terlihat seperti kerbau, sifat kedua jenis hewan ini sangat bertolak belakang. Kerbau biasanya hidup secara berkelompok, sementara anoa lebih suka menyendiri. Tetapi, hewan ini masih mentoleransi hidup berpasangan.

Satu-satunya momen di mana mamalia endemik Sulawesi ini berbaur dengan kawanan lainnya yakni saat anoa betina sedang melahirkan. Habitat anoa berupa sabana, hutan, rawa-rawa, dan padang rumput yang menawarkan sumber air dan jauh dari jangkauan manusia.

4.     Terancam Punah

Semua yang unik dan langka cenderung terancam punah. Begitu pun dengan anoa dewasa yang populasinya di bawah 2.500 ekor. Dalam kurun waktu 14 hingga 18 tahun terakhir, populasi anoa, hewan endemik Sulawesi ini terus menurun hingga 20 persen.

Secara keseluruhan, jumlah anoa yang ada sampai saat ini kurang lebih 5000 ekor. Populasinya kian menurun sebab perburuan hewan tersebut masih kerap terjadi demi mengambil kulit, tanduk, maupun dagingnya. Ancaman punah semakin dekat apabila populasinya terus merosot.

5.     Spesies

Sebenarnya anoa merupakan hewan peralihan benua Australia dan Asia yang terdiri dari dua spesies. Pertama Bubalus depressicornis atau anoa dataran rendah dengan ciri-ciri tanduk kasar, warna kaki putih, dan ekor panjang.

Jenis lainnya yaitu ialah Bubalus quarlesi atau anoa pegunungan yang mempunyai tubuh berukuran lebih kecil daripada spesies dataran rendah. Spesies ini memiliki tanduk melingkar, serta ekor yang lembut dan pendek.

6.     Satwa Dilindungi

Sudah sewajarnya anoa masuk dalam daftar satwa dilindungi karena anoa adalah hewan endemik dan sangat langka. Pemerintah Indonesia juga sudah mengeluarkan undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan satwa langka, termasuk di dalamnya anoa.

Di Desa Sangginora yang terletak di Kabupaten Poso terdapat kawasan hutan lindung di mana hewan langka ini tinggal. Faktor penyebab menurunnya populasi anoa bukan hanya perburuan liar saja tetapi juga kerusakan habitat alami mereka.

**

Indonesia menyimpan segudang satwa endemik yang langka seperti anoa, hewan endemik Sulawesi. Tentu saja, anoa mempunyai beberapa hal unik dan menarik sehingga Sobat Mediatani dapat lebih mengenal mamalia tersebut.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version