Bang Latif Peternak Sapi di Ibukota, Untung Sudah Miliaran

  • Bagikan
Bang latif peternak
bang latif/via detik/ist

Mediatani – Sesosok pria dengan nama Abdul Latif kerap dibully saat ia memulai membangun bisnis ternaknya. Meski begitu, Abdul pun cuek saja saat banyak orang membully dirinya.

Banyak yang mengejek karena membuka peternakan di tengah kota. Namun siapa sangka, kini ia punya peternakan sapi terbesar di Jakarta dengan omzet miliaran rupiah. Wow!

Abdul Latif atau akrab disapa Bang Latif awalnya membuka peternakan sapinya di tengah ibukota, tepatnya di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan.

Melalui video yang ditayangkan oleh channel youtube CapCapung (2/7), Bang Latif mengaku sempat dibully tetangga karena membuka bisnis peternakan sapi itu.

“Pernah dibully tetangga. Kenapa beternak, kan bau, kotor. Tapi ini menjadi titik mental kita, beternak itu nggak perlu malu,” ujar Bang Latif, sebagaimana mengutip dari situs detik.com, Kamis, 29 Juli.

Pria yang punya peternakan dengan nama Kandang Sapi Betawi Muda ini memulai berternak karena kecintaannya pada hewan ternak.

Ia lalu mulai memelihara beberapa ekor kambing, lalu ternyata lambat laun semakin beranak dan memiliki banyak keturunan.

Kini peternakan Bang Latif pun semakin luas dan besar, bukan hanya kambing saja tapi ada juga sapi dan kerbau.

Peternakan ini pun ia hususkan sebagai hewan untuk kurban karena salah satu tujuannya beternak memang untuk ibadah.

“Tujuannya lebih ke arah ibadah,” ujar papar Bang Latif. Latif juga sekaligus mengakui  bahwa diirnya ingin membuktikan kalau di Jakarta juga bisa beternak. Meski peternakannya itu harus berada di tengah pemukiman penduduk, Latif selalu memastikan kandang ternaknya tidak mengganggu tetangga.

“Mau membuktikan kalau di Jakarta tuh bisa beternak. Kita kelola peternakan, manajemen kotorannya supaya peternakan tidak bau, di sini juga tak ada lalat. Bersih, sapi sehat, tidak becek jadi pelanggan senang,” terang Latif.

Sementara, untuk pakannya, Latif mengaku cukup mudah mendapatkan rumput dan pakan lainnya. Ia pula mengandalkan ampas tahu dan tempe sebagai pakan ternak.

Kini, pada peternakan milik Latif ada berbagai jenis sapi mulai sapi limosin, sapi Bali, sapi Madura dan berbagai jenis sapi lainnya. Selain sapi, ada pula kerbau dan kambing.

“Buat ternak kita sedia kerbau, biasanya orang Betawi kan tradisi kurban kerbau jadi ada di sini,” ucapnya. Dalam menjamin kualitas sapi ternaknya, Latif selalu membersihkan area kandang.

Bahkan hewan ternaknya dimandikan dua kali dalam sehari. Hewan ternaknya juga dijamin sehat dan tak stress karena tak kehujanan dan tidak kepanasan.

Meski sempat dibully dan mendapat sindiran dari tetangga, tapi Latif berhasil ‘membungkam’ mulut warga dengan omzet yang besar. “Omzet udah ada nilai M-nya. Ya untuk memotivasi anak muda agar mau jadi peternak,” pungkas Latif.

Tidak hanya bang Latif, beternak juga menjadi hobi dari seorang anggota DPRD Pringsewu Lampung, Suryo Cahyono. Walaupun punya banyak kesibukan sebagai anggota dewan dan menjabat sebagai ketua Komisi IV DPRD Pringsewu, nyatanya tidak menghalanginya untuk tetap menekuni hobi-nya beternak.

Ia memiliki hewan peliharaan sapi. Aktivitas memberi pakan ternak sapi, menjadi aktivitas Suryo sebelum dan sepulang tugas sebagai anggota DPRD.

Selayaknya peternak lainnya, Suryo rupanya terbiasa berada di kandang sapi. Dia bahkan memiliki sekira 14 ekor sapi peliharaan.

Suryo pun mengaku masih berada pada tahap belajar beternak sapi. Ia tertarik beternak sapi, karena kebutuhan daging yang sangat besar.

Apalagi saat momen Hari Raya Idul Adha. Permintaan sapi untuk hewan kurban meningkat. “Makanya, saya mencoba ternak dan penggemukan sapi. Ini baru saya lakukan enam bulan ini,” ujar Suyro, mengutip dari laman tribunlampung.co.id.

Menurutnya, awal dia memutuskan memelihar sapi ialah untuk mencari kesibukan di tengah terjadinya pandemi Covid-19 saat ini.

Untuk kebutuhan pakan ternak, Suryo menanam rumput di lahan pekarangan rumahnya. Sehingga, dia tak perlu repot mencari rumput untuk pakan.

Suryo mengatakan, sebelum menjadi anggota DPRD Pringsewu dirinya telah memiliki ternak sapi. Tapi, ternak sapinya dipelihara orang lain dengan cara gadu.

Lantaran kesibukannya sedikit berkurang di saat terjadinya pandemi Covid-19, ia memutuskan untuk memelihara sendiri sapi ternaknya di pekarangan rumahnya.

Suryo sendiri mematok harga Rp16 juta hingga Rp25 juta untuk ternak sapi miliknya, bagi yang berminat membeli. “Untuk harga tergantung besar ternaknya. Kisarannya Rp16 juta hingga Rp25 juta,” bebernya. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version