Mediatani – Negara yang terletak di sepanjang pantai Mediterania selama ini lebih sering ditumbuhi dengan pohon ara dan zaitun. Namun saat ini, berbagai tanaman buah eksotis yang biasa tumbuh di negara tropis, seperti mangga, pepaya, markisa hingga alpukat, juga dapat tumbuh dengan subur di wilayah tersebut.
Bahkan, berbagai buah eksotis tersebut telah menjadi produk pertanian unggulan di negara-negara eropa bagian selatan. Wisatawan yang berkunjung Eropa selatan mungkin akan heran melihat buah-buah leci, kiwi, buah naga dan buah eksotis lainnya, tumbuh di wilayah itu.
Salah satu alasan kuat kenapa buah-buahan yang biasanya tumbuh dan ditemukan di negara tropis dan subtropis seperti Asia dan Amerika Selatan ini dapat ditanami di Eropa Selatan, yaitu karena dampak dari perubahan iklim.
Dilansir dari Asia One, tumbuhnya jenis buah tropis itu saat ini terjadi di beberapa negara selatan Eropa, mulai dari Portugal, Spanyol, Italia hingga Yunani. Buah-buahan asing itu tumbuh subur di berbagai perkebunan organik dan non intensif, yang sebelumnya ditanami buah-buah lokal.
Ottavio Cacioppo, ahli agronomi Italia pertama yang memproduksi kiwi Italia pada 1970-an mengungkapkan bahwa keberadaan buah-buah tropis itu telah membantu mengubah ekonomi lokal dan membawa keuntungan bagi petani.
Cacioppo menyebutkan bahwa saat ini Italia telah menjadi produsen kiwi terbesar kedua di dunia, yang berasal dari Cina. Di tanah miliknya, yang terletak di selatan Roma, dia juga menanam pitaya dan tanaman tropis lainnya.
“Meskipun produksinya skala kecil, ini adalah peluang dan berkualitas tinggi, yang memungkinkan petani lokal untuk mendiversifikasi produksi tradisional dengan tanaman alternatif untuk mengimbangi hasil tahunan yang rendah, katakanlah, lemon dan jeruk atau ketika pohon tersebut diserang oleh parasit, ” ungkap Cacioppo.
Dulunya, melon, lemon, dan jeruk mandarin yang dibawa melalui jalur perdagangan Jalur Sutra, menjadi buah paling eksotis yang ditanam di Italia dan beberapa negara Mediterania lainnya.
Ketika kondisi suhu cenderung meningkat, para petani menyadari bahwa hal itu memungkinkan mereka untuk menanam buah-buahan tropis. Mereka kemudian berinisiatif untuk bereksperimen dengan pakar universitas mempelajari lebih banyak dan mendatangi negara-negara penghasil buah tropis untuk membawa benih terbaik ke negaranya.
Iklim di Italia yang paling sesuai untuk menanam buah-buahan tropis, terletak di wilayah paling selatan Sisilia, diikuti oleh Puglia dan Calabria di selatan, dan Latium tengah.
Dua petani Sisilia yang menanam buah-buah tropis adalah Palazzolo bersaudara. Mereka menanam pisang, varietas kecil yang dijuluki bananito, mangga, markisa, dan pepaya di pantai dekat ibu kota Sisilia, Palermo.
Mereka kini menjadi produsen buah tropis terkemuka yang tidak hanya mengirim ke seluruh Italia, tapi juga hingga ke luar negeri. Selama beberapa tahun terakhir, permintaan buah tropis mereka terus meningkat.
“Kami hanya memiliki 11 hektar (27 hektar) di daerah yang luar biasa di mana angin laut bertindak sebagai balsem alami,” ungkap Rosolino Palazzolo.
Selain fokus untuk produksi, lanjut Rosolino, ia juga berkebun untuk mengadopsi pendekatan hijau. Mereka menyembuhkan pohon tropisnya dengan menerapkan agro-homeopati. Dibanding pestisida, ia lebih memilih untuk menggunakan obat herbal alami.
Ada beraneka jenis buah tropis yang ditanam di perkebunan Palazzolo. Mereka juga menyiapkan pemandu bagi orang-orang yang datang berkunjung dan ingin tahu seperti apa bentuk dan rasa buah-buahan “asing” ini. Bahkan, pengunjung juga dapat memetik sendiri buah-buahan dari kebun.
Alpukat Italia merupakan salah satu buah yang banyak ditanam di sisi Gunung Etna di Sisilia. Di daerah tersebut memiliki tanah yang sangat subur berkat letusan gunung berapi di masa lalu. Iklim di Sisilia mirip seperti Afrika, dengan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Italia lainnya.
Di wilayah itu juga terdapat ladang feijoa, nanas dan jambu biji, perkebunan kopi dan juga ditumbuhi coklat eksperimental. Leci yang berasal dari provinsi Guangdong dan Fujian di Cina, ditanam di daerah ini bersama belimbing, medlar Jepang (biwa), jeruk nipis dan bahkan kelapa.
Salah satu buah yang paling banyak dimintai di pasar lokal adalah sapote hitam, yang oleh orang Italia disebut “buah cokelat” karena buah ini memiliki daging yang lembut, berwarna gelap, seperti Nutella yang bisa dioleskan pada sepotong roti.
Di Sisilia terdapat lebih dari 500 hektar perkebunan buah tropis. Meskipun bisnis buah eksotis terus berkembang di Italia dalam beberapa puluh tahun terakhir, Semenanjung Iberia (termasuk Spanyol dan Portugal) juga mulai mengembangkan buah tropis selama penjajahan Spanyol di Amerika dan Asia pada abad ke-15 atau bahkan mungkin sebelum itu.