Mediatani – Budidaya perikanan merupakan salah satu ide usaha yang dipilih masyarakat Indonesia untuk menghasilkan keuntungan. Alasannya, Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dan potensial untuk dimanfaatkan sebagai lahan budidaya.
Menurut laporan Badan Pangan PBB, konsumsi ikan perkapita penduduk dunia tahun ini akan mencapai 19,6 kg per tahun. Meski saat ini sebagian besar konsumsi ikan dipasok oleh ikan laut, namun beberapa tahun kedepan produksi ikan air tawar diprediksi akan menyalip produksi perikanan tangkap.
Oleh karena itu, sudah saatnya produksi budidaya ikan gencar dilakukan untuk mensubtitusi ikan laut. Terlebih, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan produk perikanan.
Dalam menjalan bisnis budidaya ikan, ada banyak sekali cara yang dapat diterapkan. Salah satunya yaitu dengan membudidaya berdasarkan jumlah jenis organismenya, yakni secara monokultur dan polikultur.
Monokultur dan Polikultur adalah dua jenis sistem yang dapat diterpakan dalam budidaya untuk usaha di sektor perikanan untuk memudahkan para usaha tani dalam penggunaan lahan dan pengefisienan dalam memelihara ikan.
Berikut ini kami jelaskan budidaya ikan berdasarkan jumlah jenis organismenya:
1. Sistem Monokultur
Budidaya dengan menerapkan sistem monokultur ini merupakan salah satu usaha budidaya ikan yang dilakukan dengan cara memelihara ikan hanya satu jenis saja di dalam satu kolam.
Biasanya pada sistem monokultur ini ikan yang ditebar sangat tinggi dan hal tersebut tentunya akan membuat kebutuhan pakan ikan akan bertambah serta memerlukan sirkulasi air yang teratur.
Dalam membudidaya ikan secara monokultur, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Ikan yang ditebar hanya satu ukuran dalam satu kolam.
- Ikan yang ditebar memiliki banyak ukuran dalam satu kolam, namun masih satu jenis.
- Ikan yang ditebar hanya satu jenis ikan dalam satu kolam dengan tujuan mencegah reproduksi pada ikan.
Sebenarnya, ikan yang dipelihara dalam satu kolam bisa terdiri dari dua jenis, hanya saja dari dua jenis ikan tersebut harus memiliki musim yang berbeda.
Satu ukuran ikan yang ditebar di kolam nantinya akan menjadi dua ukuran atau lebih. Misalnya, ikan yang ditebar di awal hanya 20 ekor saja dalam satu ukuran, kemudian dipanen 10 ekor, lalu sisa 10 ekor yang di dalam kolam ditambah lagi dengan menebarkan 10 ekor dengan ukuran yang berbeda.
2. Polikultur
Sistem lain yang dapat digunakan dalam budidaya ikan adalah polikultur. Dengan sistem ini, ikan yang dipelihara dapat berbagai jenis ikan dalam satu kolam dengan jenis makanan yang berbeda-beda. Sehingga, persaingan setiap ikan dalam mencari makanan tidak akan terjadi.
Menurut penelitian yang dilakukan pada sistem polikultur, usaha budidaya ikan akan mendapat dampak yang cukup baik karena dalam produksinya ikan bisa lebih banyak dibanding sistem monokultur yang hanya bisa memasukan satu jenis ikan saja.
Ikan yang hanya dipelihara dalam satu jenis ikan saja bisanya tidak dapat memanfaatkan seluruh pakan alami yang ada pada kolam, karena tidak semua ikan mampu mencerna pakan alami tersebut. Untuk itu, polikutur menjadi cara alternatif untuk memecahkan masalah dalam memanfaatkan pakan alami di kolam.
Keunggulan dari sistem polikutur ini diantaranya yaitu dapat mengkombinasi jenis ikan yang sangat efektif karena dapat memanfaatkan pakan alami yang terdapat di dalam kolam. Meskipun beda jenis, ikan-ikan yang dipelihara dapat hidup bersama tanpa adanya persaingan dalam mendapatkan jenis makanan maupun ruang gerak untuk berenang.
Jenis ikan yang biasa dibudidayakan dengan sistem polikultur ini, yakni jenis ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan nilem, ikan lele, dan juga ikan gurame.
Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menerapkan budidaya ikan secara polikultur:
- Ikan-ikan yang dipelihara dalam satu kolam harus memiliki jenis pakan yang berbeda agar tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan.
- Ikan-ikan yang dipelihara dalam satu kolam harus memiliki ekologi yang berbeda.
- Meskipun jenis ikan yang dipelihara berbeda, tetapi setiap jenis harus memiliki waktu panen yang sama seperti ikan mas dan nila biasanya dapat dipanen dalam waktu yang sama.
- Ikan-ikan yang dipelihara dalam satu kolam yang sama bukan merupakan ikan jenis predator, karena kehadiran predator malah akan membuat banyak ikan yang mati dan membuat usaha mengalami kerugian.