Mediatani – Bawang merah memang menjadi salah satu bahan yang sering digunakan dalam bahan masakan di Indonesia karena dapat meningkatkan rasa makanan menjadi lebih lezar. Oleh karena itu, bahan yang satu ini sering ditanam dan dibudidayakan untuk kemudian dijual. Bawang dengan nama latin Allium ascalonicum ini pun mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
Budidaya bawang merah pun akhirnya menjadi sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan. Bagaimana tidak? Bahan ini selalu dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Harga jualnya pun cukup stabil dibandingkan dengan komoditas lainnya. Bahkan, harganya bisa menjulang lebih tinggi apabila terdapat hari raya besar.
Di sisi lain, banyak sekali manfaat yang didapatkan dari bawang merah sebagai bumbu dapur. Bahan masakan ini dapat meningkatkan kesehatan karena kandungan vitamin C, B6, dan B9 yang berguna untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi dan membantu pembentukan sel darah merah. Selain itu, bawang merah pun dipercaya dapat dijadikan obat untuk mencegah mual dan muntah.
Tak perlu ragu lagi untuk memulai membudidayakan bawang merah. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman tersebut.
1. Mengetahui Syarat Tumbuh Bawang Merah
Sebelum mulai membudidayakan bawang merah, Anda harus mengetahui berbagai syarat yang dibutuhkan untuk menghasilkan bawang merah yang tumbuh subur.
- Iklim
Salah satu komoditas unggulan Indoesia ini cocok dibudidayakan di iklim tropis. Bawang merah akan tumbuh subur dengan suhu udara sekitar 25 hingga 32 derajat celcius. Selain itu penyinaran matahari yang cukup intens juga sangat diperlukan oleh tanaman ini.
- Kelembaban Udara
Tanaman bawang merah perlu kelembaban mencapai 50-70%. Oleh karena itu, budidaya bawang merah pada musim kemarau harus sangat diperhatikan karena dapat berdampak pada produktivitasnya.
- Tingkat Keasaman Tanah
Tanah atau media menanam bawang merah disarankan kaya dengan bahan organik, gembur dan juga subur. Sedangkan pH Tanah yang dibutuhkan adalah tanah yang agak cukup netral cenderung asam yaitu 5.5 – 6.5 pH
2. Memilih Bibit yang akan Digunakan
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan dalam budidaya bawang merah adalah memilih benih yang ingin digunakan. Tanaman bawang merah ditanam dengan cara menaruh umbi. Pastikan umbi bawang merah yang dijadikan bibit punya kualitas baik. Ciri-cirinya adalah warna bawang yang mengkilat, tidak keropos atau terlihat dirusak hama maupun terkena penyakit hama. Berat umbi yang dijadikan bibit merupakan bibit yang punya berat 3 sampai 4 gram. Bibit direndam dahulu dengan cairan Hormon Organik sehari sebelum ditanam, selama 10 menit saja.
3. Mengolah Lahan
Budidaya bawang merah dilakukan di atas tanah yang sudah disiapkan dengan kedalaman sekitar 30 cm. Pupuk kandang pun perlu ditaburkan ke tanah agar lebih subur dan gembur, kemudian dibiarkan selama satu Minggu.
4. Memelihara Tanaman
Hal konsisten yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil bawang merah terbaik adalah dengan memelihara tanaman secara baik. Termasuk di dalamnya pemberian nutrisi yang cukup dan menyiram setiap hari agar tanaman tidak kekurangan cairan hingga mati.
5. Pemberian Pestisida Bila Diperlukan
Hama bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan pestisida untuk disemprotkan ke dalam tanaman apabila hama datang menyerang. Namun, harus selalu memperhatikan dosis yang tepat dalam penggunaan pestisida. Dosis yang terlalu tinggi akan membuat tanaman dipenuhi pestisida dan membahayakan tubuh apabila dikonsumsi.
Setelah menjalani berbagai tahapan di atas. Anda hanya perlu sabar menunggu hingga datangnya waktu panen. Biasanya, bawang merah dapat tumbuh secara sempurna sekitar 70 hingga 80 hari setelah di tanam.