Buka Jurusan Baru Lanskap dan Pertamanan, SMKPP Mataram Gratiskan SPP

  • Bagikan
Sumber foto: suarantb.com

Mediatani – Melihat potensi sektor pariwisata kedepannya  di NTB serta bertumbuhnya sektor properti, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, SMK Pertanian Pembangunan (SMKPP) Negeri Mataram membuka jurusan unik, Lanskap dan Pertamanan. Beruntungnya, siswa-siswi yang telah dinyatakan lulus dalam jurusan ini akan dibebaskan dari biaya SPP.

Terkait hal ini, Sugiarta, S.Pi., M.Pd., M.Si selaku Kepala SMKPP Negeri Mataram membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kedua jurusan yang dibukanya ini karena usulan dari para pengembang untuk mempersiapkan SDM yang berkompetensi dalam penataan taman kawasan pemukiman dan perumahan.

Dilansir dari suarantb.com, NTB dikenal sebagai Bali kedua karena kaya akan destinasi wisata. Tidak hanya skala nasional, NTB memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebgai destinasi wisata bertaraf internasional.

“Menjamurnya destinasi wisata ini tentu berdampak pada bertumbuhnya investasi perhotelan ke depannya. Saat inipun jumlah hotel di NTB mencapai di atas seribuan hotel bintang dan non bintang,” ungkap Sugiarta saat ditemui di kawasan pertamanan SMKPP pada Kamis (10/6)

Tentunya, hotel-hotel tersebut memerlukan para perancang taman, dan penata landscape. Oleh sebab itu, SMKPP Mataram sebagai UPTD Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, akan berupaya untuk mempersiapkanSDM-SDM yang berkompeten.

Sebagai informasi tambahan, ilmu lanskap mencakup tentang perencanaan, perancangan pada skala yang lebih besar atau ruang lingkup outdoor. Sehingga dituntut untuk bisa memanfaatkan dan mengelola lahan luas terbuka untuk dijadikan sebagai area yang fungsional dengan memerhatikan aspek estetika dan ekologi. Contohnya seperti cagar alam, taman hiburan, taman kota, GOR, maupun komplek perumahan.

Selain itu, Lanskap dan pertamanan ini juga berbicara masalah penataan taman di dalam ruang. Saat ini mulai bermunculan beberapa usaha yang menyewakan pot beserta bunganya. Jasa ini terbukti sangat laris di perkantoran, dan juga lembaga pemerintah.

SMKPP Mataram juga telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan penyewaan bunga. Tempat tersebut lalu dijadikan sebagai tempat belajar untuk siswa-siswi jurusan lanskap dan pertamanan ini.

“SPP gratis. Selama sekolah. Karena sambil sekolah, kita libatkan siswa siswi belajar dan mendapatkan hasil dari kerjasama kami dengan dunia usaha dunia industry (DUDI). Sehingga bisa sekolah, bisa cari uang dan cari ilmu sebagai calon-calon wirausaha,” jelas Sugiarta.

Semua lulusannya akan menerima sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP yang berlaku secara nasional dan internasional.

Sugiarta menegaskan agar peluang yang ada di depan mata kita nantinya tidak direbut oleh orang luar. Menurutnya, orang-orang lokal lah yang harusnya mengisi peluang tersebut.

Jurusan lanskap dan pertamanan ini sekaligus melengkapi  pilihan kompetensi keahlian di SMKPP Negeri Mataram. Yaitu program sekolah empat tahun untuk jurusan Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman. Jurusan Kesehatan dan Reproduksi Hewan.

Sebagai informasi tambahan, untuk program sekolah tiga tahun, tersedia jurusan yang beberapa diantaranya adalah Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, dan masih banyak lagi. Terpisah, H. Heri Susanto selaku Ketua Real Estate Indonesi (REI) Provinsi NTB juga menjelaskan, bahwa saat ini permintaan kualitas rumah mengalami peningkatan.

Para developer membuat perumahan, meskipun rumah subsidi tetapi tidak kalah dengan rumah komersil. Baik dari segi penataannya, maupun estetikanya. Sebab permintaan yang cukup tinggi terhadap pengelolaa estate ini, sehingga sangat dibutuhkan tenaga yang handal dibidangnya.

“Selama ini estate dikelola oleh masyarakat yang latar belakang pendidikannya tidak disitu. Kami di REI sangat mendukung jika sekarang ada SMK yang konsen terhadap estate. Termasuk juga pada UMKM yang bergerak dibidang estate pertamanan,” pungkas H. Heri.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version