Saat ini telah banyak teknik bertanam yang tentunya memudahkan kita untuk membudidayakan tanaman. Adapun salah satu teknik bertanam tersebut ialah dengan menggunakan teknik greenhouse. Greenhouse merupakan sebuah bangunan kontruksi yang memiliki fungsi untuk menghindari dan juga memanipulasi kondisi lingkungan supaya tercipta kondisi lingkungan yang diinginkan dalam pemeliharaan tanaman. Seperti yang telah dibuktikan oleh para petani inspiratif, cara bertanam greenhouse bisa diterapkan pada berbagai jenis tanaman.
Salah satu tanaman yang cocok untuk greenhouse ialah cabe. Cara bertanam greenhouse cabe ini bisa menjadi inspirasi petani pemula yang ingin memulai usaha budidaya cabe. Terlebih lagi, green house untuk cabe relatif mudah dibuat. Selain itu, budidaya cabe di green house akan membuat anda lebih untung. Greenhouse cabai ini pun tidak membutuhkan lahan yang luas serta dana besar. Anda benar-benar akan merasa diuntungkan dengan menerapkan teknik bertanam ini.
Cara Bertanam Greenhouse
Berikut adalah cara bertanam greenhouse cabe selengkapnya untuk anda.
Persiapan Lahan
Olah lahan yang akan anda tanami cabe. Gemburkan tanah dan dibuat gundukan (bedengan) berjarak 60 cm. Adapun panjang bedengan mulai dari 10-20 m, lebar 1 m, dan tinggi 30-40 cm. Untuk menambah nutrisi, bedengan bisa ditaburi pupuk kandang 200 kg/hektar. Kemudian diantara bedengan tersebut dibuat saluran pembuangan air berlebih.
Setelah itu, bangun green house sederhana dari bambu dengan berupa atap plastik ultraviolet (UV). Kemudian plastik mulsa diselimutkan pada atas bedengan, dan dilubangi dengan jarak 10 cm antar tanaman dalam satu baris serta 20 cm antar baris. Dalam 1 bedengan bisa dibuat 3 baris memanjang. Untuk lubangi plastik mulsa dapat menggunakan kaleng bekas berdiameter 10 cm yang telah dipanaskan.
Penyemaian
Tanam cabe ditanam dalam bedengan, benih cabe disemai dalam tray (wadah berbahan plastik untuk persemaian). 1 tray mampu menaruh sekitar 100 benih cabe. Benih direndam terlebih dahulu dalam larutan enzim SolBi 3 tetes yang telah diencerkan dengan air beberapa 200 ml, dari jam 8 malam hingga jam 7 pagi.
Ambil benih-benih yang tenggelam untuk di tanam dalam tray yang telah diisi fasilitas tanam seperti tanah dan pupuk kandang. Benih disemprot sekali sehari menggunakan spray kecil. Bibit dari tray bisa dipindahkan ke bedengan sesudah muncul 5 daun dan juga tinggi 7-8 cm atau sekitar 15 hari sesudah benih ditanam.
Penanaman dan Perawatan
Basahi bedengan dengan air. Bibit sebaiknya tidak dicabut, namun cukup merenggangkan tray sehingga perakaran tidak rusak ketika ditanam dalam lubang tanam. Baru setelah itu, bibit yang sudah ditanam anda siram 2 kali dalam seminggu. Sedangkan untuk penyiangan gulma sebaiknya dikerjakan 2 kali semasa tanam.
Pemeliharaan bisa dilanjutkan dengan memberikan pupuk sintetis NPK Mutiara (berwarna biru) atau NPK (berwarna putih) sebanyak 2 kali dalam sebulan. Pemupukan sintetis pertama ditambahkan enzim SolBi dengan dosis sebesar 1 kg pupuk NPK bersama 1 botol (30 ml) SolBi dan dicampurkan dalam 200 liter air.
Pemanenan
Cabe yang sudah siap panen memiliki tingkat kemerahan sekitar 90% (sebagian besar merah). Panen pertama bisa dilakukan 2 bulan setelah tanam. Cara menanam cabe dengan bantuan green house ini dinilai lebih cepat jika dibandingkan dengan metode bertanam secara konvensional yang baru bisa dipanen setelah 4 bulan.
Cara panennya, cabe dipetik bersama tangkainya supaya ketahanannya bisa lebih lama dalam pendistribusian. Setelah di panen, cabe tidak perlu dicuci karena dengan teknik greenhouse ini cabe sudah sangat bersih. Dengan teknik greenhouse, cabe bisa tahan lama sampai 2 pekan pada suhu tempat dan 45 hari apabila disimpan di freezer.