Desa Bocek Sentra Penghasil Susu Sapi Nasional, Hasilkan 6 Ton Perhari

  • Bagikan
Aktivitas peternak di desa Bocek, Malang/Via deikcom/Foto; Rangga sencaya/IST

Mediatani – Di Provinsi Jawa Timur selama ini terkenal akan potensi sapi perahnya, bahkan telah menjadi salah satu sentra sapi perah nasional. Salah satu daerah yang juga menyumbang pasokan susu dari sapi perah ialah Desa Bocek, yang terletak di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Dilansir, Sabtu (13/3/2021) dari situs detikcom, diketahui, unit sapi perah dari desa ini memiliki potensi dengan profit yang terbilang bagus. Bahkan menempati urutan dua teratas dari ranking keuntungan unit di KUD Karangploso.

Hal ini, kemudian diungkap oleh Abdul Mujib, salah seorang pengawas KUD Karangploso. Dia menyampaikan bahwa potensi dari sapi perah di Bocek bermula sejak tahun 1981. Dengan adanya bantuan koperasi dari Presiden berupa bantuan sapi perah, juga program sapi dari APBN.

Hingga kini, jumlah peternak sapi perah di Bocek kian bertambah setiap waktunya. Bahkan bisa menjadi pemasok bagi salah satu pabrik besar yang memproduksi berbagai produk susu yaitu Nestle.

“Nestle memang mitra kerja KUD Karangploso. Jadi dengan Nestle, ada ikatan perjanjian yang diperbarui setiap tahun. Ada pembaruan perjanjian jual beli itu. Jadi susu berapapun yang dihasilkan KUD Karangploso, Nestle siap menerima,” jelas Mujib saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu, dikutip Sabtu (13/3/2021) dari situs detikcom.

Lebih lanjut, Mujib menjelaskan bahwa stok susu dari KUD Karangploso diambil per hari oleh Nestle. Adapun untuk jumlahnya mencapai 6 ton per hari, yang dikumpulkan di pos penampungan susu desa pada pagi hari (06.15-07.15 WIB) dan sore hari (15.30-16.15 WIB) dengan rupiah yang disetorkan Rp 5600/liter.

Melihat melimpahnya potensi susu sapi perah dari Karangploso, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Rejeki, turut mengharapkan agar potensi susu dari sapi perah yang ada di wilayah ini dapat terus dikembangkan.

“Selain kita bisa mengembangkan produksi hasil sapi perah, kita juga mesti mengusahakan bagaimana susu yang melimpah itu bisa dijual tak hanya susunya saja tapi juga sebagai olahan. Untuk tambah nilainya,” jelas dia.

Untuk itu, Pantjaningsih menekankan kepada para peternak agar dapat memperhatikan kualitas kandang, kesehatan ternak, pakan, pemeliharaan, serta SDM dari para peternak itu sendiri.

Selain potensi susu, kotoran ternak yang mengandung biogas itu juga bisa dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar rumah tangga loh. Penghematan penggunaan energi bumi ialah sebuah gerakan peduli lingkungan yang sedang marak digalakkan.

Semakin menipisnya persediaan bahan bakar bumi yang tak terbarukan seperti gas dan minyak membuat masyarakat lantas memutar otak untuk mencari solusi alternatif yang lebih berkelanjutan.

Inovasi-inovasi dan penemuan terbarukan itu guna menciptakan bahan bakar untuk keperluan sehari-hari sedang dilakukan. Satu di antaranya ialah contoh inovasi dari energi biogas.

Biogas sendiri ialah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan organik. Cara membuat biogas dapat membantu manusia menghemat penggunaan energi, karena umumnya biogas dibuat dari limbah seperti kotoran ternak atau sampah.

Biogas pula dapat dikatakan sebagai pemanfaatan yang tepat guna bagi kotoran-kotoran atau limbah itu.

Prinsip dalam Cara Membuat Biogas

Berikut ini ialah cara membuat biogas dengan bahan dasar kotoran ternak, melansir Merdeka.com yang melansir dari laman sumbarprov.go.id.

Akan tetapi, sebelum melanjutkan pada tahap cara membuat biogas, terlebih dulu Anda harus memahami prinsip-prinsip dalam cara membuat biogas itu.

Prinsip pembuatan biogas itu pada dasarnya merupakan adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida. Jenis gas inilah yang disebut sebagai biogas.

Proses dekomposisi anaerobik dalam cara membuat biogas dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Diperlukan suhu yang baik dan tepat untuk proses fermentasi.

Kamu bisa baca selengkapnya dengan mengklik di sini. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version