Dispertanakbun Palopo-Kelompok Ternak Manjani Gelar Inseminasi Buatan untuk Tingkatkan Populasi Sapi

  • Bagikan
Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo menggelar Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi pada Kelompok Ternak Manjani, Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, Kamis (11/2/2021)/IST

Mediatani – Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo menggelar Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi pada Kelompok Ternak Manjani, Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, Kamis(11/2/2021).

Kepala Dinas Pertanakbun Kota Palopo, Ibnu Hasyim, S.STP menjelaskan bahwa ada sejumah tujuan penting dilakukan pelaksanaan inseminasi buatan ini.

“Kami melakukan IB dengan sperma limosin sebanyak 2 ekor indukan sapi Bali dan gerakan progresif di ranah peternakan ini intens melakukan edukasi dan pembinaan kepada kelompok ternak Manjani untuk melakukan program IB. Hal itu tentu bertujuan agar produksi sapi dapat berkembang biak dengan pesat,” kata Ibnu Hasyim.

Selain menggelar IB, dilakukan pula peninjauan irigasi perpompaan yang sumber dananya dari APBN. Irigasi ini pun untuk tanamanan hijauan pakan ternak dengan areal tanaman seluas 1 hektare.

Perkembangan pengelolaan ternak sapi di Kelurahan Peta dinilainya sangat berhasil, karena didukung oleh ketersediaan pakan ternak yang mencukupi.

Adapun Sumber dana APBN pada tahun 2020 dan kelompok ternak Manjani sudah mendapatkan bantuan APBD dari Provinsi berupa sapi potong Bali sebanyak 17 ekor dan sudah menghasilakan 1 ekor dan sistem kawin lokal.

Hadir mendampingi Kabid Peternakan Andi Wahida juga Kepala BPP Sendana Syamsuddin, dan petugas inseminator dan penyuluh Kecamatan Sendana, serta Ketua kelompok ternak Minjani dan para anggota kelompok.

Tidak jauh dari Palopo, di Luwu Utara, Pemprov Sulsel pun telah berjanji mendirikan peternakan sapi yang terintegrasi yang dipusatkan di Seko.

Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin  Abdullah bersama Direktur Utama PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda), Taufik Fachruddin telah melakukan pertemuan bertemu dengan Owner PT Widodo Makmur Unggas, Tumiyono, di Jakarta untuk membahas ini.

Dalam pertemuan itu, Perseroda Sulsel dengan PT Widodo Makmur Unggas telah sepakat untuk melakukan pengembangan peternakan sapi, peternakan ayam, penanaman jagung dan olahan lainnya di Sulsel.

Dirut Perseroda Sulsel Taufik Fachruddin menuturkan bahwa adapun lokasi pengembangan kawasan peternakan itu akan dipusatkan di Seko, Luwu Utara.

“Jadi kerjasama ini nantinya akan berisifat terintegrasi peternakan sapi, peternakan ayam, penanaman jagung, dan produksi olahan,” kata Taufik Fachruddin, Sabtu (6/2) dikutip Senin (8/2/2021) dari situs berita Tribun-timur.com.

Untuk percepatan program, Pemprov Sulsel sendiri bakal menyelesaikan infrastruktur menuju lahan kawasan peternakan tersebut.

“Keinginan pak Gubernur untuk menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung daging di Indonesia. Kami akan memulai tahun ini persiapan pembangunan Infrastruktur dan kesiapan awal lain,” kata dia.

Sementara itu, untuk pengelolaan peternakan sapi sendiri, PT. Perseroda Sulsel bersama Pemprov Sulsel menyediakan lahan dengan luas sekitar 5.000 hektar dan difokuskan di Seko.

“Terkhusus legal standing terkait 5.000 ha lahan, yang akan kami jadikan sebagai tempat dalam pengembangan (Peternakan sapi). Seko dipilih oleh bapak Gubernur sebagai tempat untuk pengembangan rencana itu,” katanya via rilis yang dikutip Senin (8/2/2021) dari situs yang sama.

Taufik membeberkan bahwa dalam pelaksaan industri ternak itu, tercatat ada sekitar 7 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel yang akan terlibat.

“Diperkirakan sekitar ada 7 atau 8 OPD lain yang akan terlibat langsung dalam pengembangan rencana menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung daging Indonesia,” kata dia.

Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah pun optimistis bisa memenuhi kebutuhan daging secara mandiri, dan menjadi lumbung daging nasional.

Tak hanya di Seko, sejumlah daerah pula bakal dijadikan pusat penembangan ternak, seperti Pucak (Maros) dan beberapa daerah lainnya.

Dia berharap Sulsel pun mampu menjadi pusat peternakan yang dapat menghasilkan produk susu dan keju.

“Ini sebuah rencana besar kita di peternakan bahwa kita punya ranch (peternakan). Ini kita lagi dalam proses di Seko. Ini Seko, savana dengan curah hujan mendukung, apalagi nanti kalau Dinas Peternakan sudah bisa bikin pabrik susu, pabrik keju,” kata Nurdin Abdullah.

Dia juga mengungkap bahwa Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bisa menjadi pendorong, bagaimana Indonesia menjadi negara mandiri daging. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version