Mediatani.co — Jelang akhir tahun, harga sejumlah komoditas naik. Seperti yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Anambas Kepulauan Riau, harga cabai bahkan naik dua kali lipat.
Jika biasanya dijual dengan harga berkisar Rp 60 ribu per kilogramnya, makan kini harga cabai dihargai hingga Rp 140 ribu per kilogramnya.
Baca : Catatan SPI, Pelanggaran HAM Petani Di Indonesia Masih Tinggi
Baca: Negara Belum Maksimal Lindungi Petani
Nuriah salah seorang ibu rumah tangga mengakui bahwa kenaikan harga cabai ini tidak hanya terjadi pada cabai rawit saja.
Untuk cabai keriting yang sebelumnya dijual dengan harga maksimal Rp 60 ribu, saat ini meledak menjadi Rp 100 ribu per kilogramnya.
“Harganya sudah mulai naik, apalagi untuk cabai. Saya biasa kalau beli ya seperlunya saja. Kalau mau nyambel ya beli per ons saja. Sebab, kemampuan belinya hanya seperti itu. Ini pun kadang sudah mulai susah dicari,” ujarnya Minggu (10/12/2017).
Kenaikan harga barang pun, diakuinya juga terjadi pada harga telur ayam. Telur ayam yang biasa dijual per ikat dengan harga Rp 200 ribu per lima papan, perlahan mulai naik menjadi Rp 240 ribu per ikatnya.
Meski demikian, untuk harga telur ayam eceran masih belum mengalami kenaikan dengan harga Rp 2 ribu per butir atau Rp 5 ribu per tiga butirnya. “Kalau beli eceran, sepertinya masih belum ada kenaikan. Soalnya harganya masih normal saja,” ungkapnya.
Rahmat, salahseorang pedagang di Pasar Tarempa membenarkan adanya kenaikan pada sejumlah harga bahan kebutuhan pokok ini. Menurutnya, kenaikan terjadi saat pedangang kecil seperti dirinya mengambil barang dari sejumlah agen besar yang ada di Anambas.
Kondisi ini pun, diakuinya kerap terjadi setiap tahunnya. “Mayoritas barang bersumber dari luar seperti Tanjungpinang. Saat kami ambil dari agen, harganya memang ada kenaikan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk harga sayur mayur diakuinya tidak mengalami kenaikan. Hanya saja, meski harga cenderung normal namun volume sayur menjadi lebih kecil. “Sayur masih normal, seperti Bayam harganya berkisar Rp 5 per ikat.
Hanya saja, ukurannya yang diperkecil. Secara umum, hargasembako belum ada kenaikan berarti. Saat ini, stok pun masih banyak tersedia,” ungkapnya.
Seruan untuk memperbanyak stok barang kebutuhan pokok bagi para pedagang sebelumnya disampaikan Kepala dinas koperasi, usaha mikro, perdagangan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman.
Pihaknya bahkan telah menyurati sejumlah pedagang untuk memenuhi barang kebutuhan pokok sesuai dengan kapasitas gudang yang mereka miliki. Hal ini menurutnya penting, untuk mengantisipasi langkanya sejumlah barang menjelang musim utara.
“Sudah kami surati kepada sejumlah pedagang. Harapannya, agar barang kebutuhan pokok dapat tersedia saat musim utara,” ujarnya belum lama ini. (*)