Mediatani – Polres Bojonegoro bersama jajaran Polsek memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar polsek atau rumah anggota sebagai lokasi penanaman berbagai jenis tanaman atau sayuran dan budidaya ikan yang benilai ekonomis. Hal tersebut dilakukan Polres guna mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan.
Polsek Bojonegoro kota merupakan salah satu jajaran polsek yang telah berhasil melaksanakan program tersebut. Lahan kosong yang berada di belakang markas polsek tersebut dimanfaatkan dengan ditanami berbagai jenis sayuran dan budidaya ikan lele serta ayam joper.
Program tersebut merupakan salah satu wujud konkret dari Polres Bojonegoro untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketersediaan pangan di Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Guna Pandia SIK MM MH, mengatakan bahwa ada banyak jenis tanaman yang dibudidayakan di belakang Mapolsek Bojonegoro Kota tersebut, diantaranya yaitu sayur-sayuran seperti kangkung, selada dan sawi. Selain itu, juga dilakukan budidaya ikan lele dan ayam joper.
“Hal ini guna mendukung program ketahanan pangan. Saya juga telah memerintahkan Polsek jajaran untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam, budidaya ikan atau budidaya lainnya yang bermanfaat guna mendukung program ketahanan pangan,” ungkap Kapolres Bojonegoro, AKBP EG Pandia, Jumat (19/02).
Pada kesempatan tersebut, Kapolres AKBP EG Pandia juga melakukan penebaran benih ikan lele sebanyak 2000 ekor di kolam yang berada di belakang Mapolsek Bojonegoro Kota.
Menurutnya, dengan memaksimalkan lahan kosong yang ada di kantor atau rumah anggota, itu berarti Polres turut berupaya dalam mendukung program ketahanan pangan.
“Program ketahanan pangan dapat kita lakukan dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitaran Polsek atau rumah milik anggota dengan cara budidaya tanaman atau hewan yang bermanfaat,” kata AKBP EG Pandia.
Kapolres Bojonegoro mengungkapkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, anggota Polri maupun ASN bisa belajar dan berlatih sejak dini untuk menggunakan lahan kosong untuk hal yang bermanfaat, sehingga nantinya pada saat purna tugas, mereka sudah mempunyai kesibukan yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan untuk keluarga dan juga memberi manfaat kepada lingkungan sekitarnya.
“Nantinya setelah paham dalam hal budidaya, bisa menjadi motivator dan pilot project (kolam percontohan dalam menggerakkan masyarakat untuk mendukung program ketahanan pangan. Selain itu secara tidak langsung dapat memberikan tambahan rezeki,” tutur AKBP EG Pandia.
Selain Kapolres AKBP EG Pandia, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para pejabat utama Polres Bojonegoro dan Kapolsek Bojonegoro Kota, Kompol Hari Adi Agus Wahono SH.
Program ketahanan pangan Kabupaten Bojonegoro
Untuk mendorong stabilitas ketahanan pangan di Kabupaten Bojonegoro, Pemerintah Kabupaten, melalui beberapa dinas terkait telah mencanangkan berbagai program yang mampu memanfaatkan potensi yang ada di daerah Kabupaten.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) yang menargetkan produksi ikan tawar sebanyak 5.000 ton pada tahun 2020. Dengan upaya tersebut, Kabupaten Bojonegoro yang tak mempunyai laut, bisa memanfaatkan potensi perikanan air tawar yang dikenal terbesar di Jawa Timur.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro, Catur Rahayu pada Juli 2020 lalu mengungkapkan target produksi 5.000 ton tersebut berasal dari tiga sektor, yaitu budi daya, tangkapan dan juga olahan.
Menurutnya target tersebut dapat dicapai mengingat Disnakan juga telah melakukan berbagai upaya, mulai dari penebaran ikan maupun pembinaan Kelompok Ternak dan Perikanan, seperti penebaran sebanyak 805 ribu ekor bibit ikan yang dilakukan di Waduk, Embung dan Bengawan Solo.