Fokus Tekuni Industri Pertanian, Pakar Pangan UB Berdayakan Anak Muda

  • Bagikan
Sumber foto: jpnn.com

Mediatani – Dalam upaya memberdayakan generasi milenial, Dr Sujarwo selaku Pakar ketahanan pangan dari Universitas Brawijaya (UB) akan mendorong kawula muda Indonesia agar terjun langsung di industri dan pengolahan sektor pertanian secara masif dan serius.

Humas dan Kearsipan Universitas Brawijaya (UB) telah mengadakan Bincang dan Obrolan Santai (Bonsai) yang menghadirkan Pakar Ketahanan Pangan yang juga Wakil Dekan I Fakultas Pertanian UB, Dr Sujarwo SP MP, Selasa (30/3/2021) di UB Coffee.

Menurut Dr. Sujarwo, anak muda menjadi harapan bangsa di masa depan yang diharapkan mampu menguasai dan juga mengadopsi kecanggihan teknologi.

“Untuk memperluas jangkauan pasarnya, Saya katakan kita perlu adanya ID. termasuk untuk pemenuhan kebutuhan terhadap ekspor. Jadi pada spesifikasi kualitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan para petani muda yang mampu memaksimalkan kemajuan teknologi tersebut,” ujar Sujarwo, pada Kamis, 1 April 2021.

Dr Sujarwo juga menilai bahwa pertanian konvensional hingga kini sudah tidak realistis lagi untuk diterapkan di kehidupan yang serba canggih dan modern ini. Pertanian yang masih menerapkan teknik konvensional ini hanya menjadikan negara kehilangan jejak dan arah menuju persaingan global.

“Para petani muda yang dianggap mampu mengoperasikan teknologi dan juga informasi inilah yang diharapkan mampu mendinamisasikan sektor pertanian. Sehingga pertanian di Indonesia bisa diubah menjadi pertanian yang lebih modern. Sebab cara pertanian yang konvensional tidak layak lagi kita terapkan,” ujar Dr Sujarwo.

Untuk mendukung hal tersebut, Dr Sujarwo akan terus berusaha untuk meyakinkan bahwa sektor pertanian merupakan lumbung uang yang sangat menggiurkan. Sektor pertanian merupakan salah satu sumber kehidupan yang pasti akan selalu dibutuhkan.

“yang tidak memiliki kapasitas untuk mengelola sektor pertanian dengan baik dan benar adalah salah satu hal yang tidak menguntungkan. Apalagi sekarang pemerintah punya program korporasi petani. Tentu ini butuh sejumlah tenaga muda yang mampu menggerakkan korporasi terhadap para petani itu sendiri,” katanya.

Oleh sebab itu, Dr Sujarwo kembali menegaskan bahwa peran para petani muda tentunya sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi dari sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia yang sangat kaya dan luar biasa.

“Saya akan terus menanti kehadiran para pemuda yang telah memiliki komitmen agar terus bersemangat dalam mengembangkan sektor pertanian dan juga mendorong negeri ini agar menjadi lebih hebat lewat tangan para petani muda,” katanya.

Sementara itu, Kuntoro Boga Andri selaku Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa perkembangan modernisasi pertanian hingga saat ini akan terus dilakukan secara merata di seluruh wilayah di Indonesia.

“Oleh sebab itu, saya berharap agar kedepannya kita bisa bersama-sama mengulas apa saja yang telah kita lakukan untuk menarik para generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Lalu Inovasi apa yang juga telah kita terapkan di lapangan. Sektor pertanian di Indonesia ini sejak beberapa tahun terakhir akan terus mengalami perkembangan yang sepertinya akan jauh lebih baik,” katanya.

Mekanisasi juga perlu diterapkan dalam upaya mengantisiapsi kemungkinan adanya penyusutan pada jumlah petani yang ada di desa yang telah beralih menjadi pekerja kota.

“Sejak beberapa tahun terakhir, Kementerian Pertanian sejak beberapa tahun sudah mendistribusikan alat dan mesin pertanian secara masif. Bersama Pemerintah Daerah, Kami juga akan langsung melakukan kegiatan sosialisasi dan juga pendampingan kepada para petani dalam melakukan penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian modern,” pungkas Kuntoro.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version