Gagal Untung, Petani Cabai Sukoharjo Keluhkan Panen Tidak Maksimal

  • Bagikan
Sumber foto: krjogja.com

Mediatani – Di tengah fenomena naiknya harga sejumlah barang serta tingginya permintaan pasar saat ini, para petani cabai Kecamatan Kartasura, Sukoharjo mengeluhkan banyaknya hasil panen tanaman mereka yang rusak serta hasil panen yang tidak maksimal.

Dilansir dari laman krjogja.com, hasil panen yang rusak atau tidak maksimal ini dikarenakan pengaruh cuaca yang masih sering turun hujan deras dan juga angin kencang. Semua hasil panen yang diperoleh para petani itu terjual.

Wagiyono, salah satu petani cabai yang berasal dari Kecamatan Kartasura, juga mengeluhkan terkait hasil panen yang kurang maksimal. Wagiyono membenarkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah cuaca yang masih dalam musim hujan.

Menurutnya, para petani saat ini seharusnya bisa memperoleh hasil panen maksimal serta keuntungan yang banyak. Hal ini didasari pada permintaan pasar yang tinggi serta harga cabai yang juga semakin tinggi.

“Sekarang jelas banyak keluhan, seharusnya petani bisa panen maksimal dan mendapat untung banyak karena tingginya permintaan dan naiknya harga cabai. Tapi karena cuaca sering hujan dan angin kencang maka banyak tanaman rusak dan hasil panen tidak maksimal,” ungkap Wagiyono kepada KRJOGJA.com, pada Selasa (04/01/2022).

Setelah intensitas hujan menurun, para petani berharap agar hasil panen mereka bisa kembali maksimal. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya permintaan terhadap komoditas cabai terutama di daerah tersebut.

“Masih tanam cabai, dan mudah-mudahan panen setelah ini baik dan tidak rusak lagi. Harapannya bisa dapat untung karena permintaan cabai masih tinggi,” tambah Wagiyono.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno menyampaikan bahwa komoditas cabai tidak hanya menjadi pilihan utama para petani untuk ditanam di musim ini.

Para petani yang ada di Kabupaten Sukoharjo juga ada yang lebih memilih untuk mulai menanam padi. Meskipun demikian, ada juga beberapa petani di beberapa wilayah yang tetap memilih menanam cabai.

“Karena pengaruh cuaca sering hujan deras dan angin kencang sangat berpengaruh pada tanaman pangan baik padi maupun cabai,” ungkap Wagiyono.

Menanggapi masalah tersebut, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo akan terus berupaya untuk memberikan pendampingan pada para petani. Hal ini dilakukan baik untuk petani yang menanam padi maupun juga non padi seperti palawija dan cabai.

Pendampingan yang diberikan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo kepada para petani setempat bertujuan untuk membantu mereka dalam proses budidaya. Mulai dari proses penanaman, perawatan hingga tiba pada masa panen.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menyampaikan harapannya agar para petani nantinya telah mampu untuk panen maksimal dan hasil panennya bisa membantu minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga atau kebutuhan pokok pangan di Sukoharjo.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version