Mediatani – Petrokimia Gresik yang merupakan anak usaha dari PT Pupuk Indonesia (Persero) pada hari Jumat (05/02/2021) telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU terhadap program pendampingan pertanian Agro Solution bersama dengan mitra perwakilan di Gresik, Jawa Timur.
Merespon hal tersebut, Digna Jatiningsih selaku Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik menyampaikan bahwa tujuan dari program Agro Solution ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Hal ini dimaksudkan untuk mendongkrak kesejahteraan para petani melalui pendampingan dari hulu hingga hilir.
“Dalam menjalankan usahanya, Petani sejauh ini masih dihadapkan oleh beberapa kendala, seperti rendahnya produktivitas pada pertanian, harga benih, pestisida, pupuk dan lainnya yang tidak terjangkau, akses menuju lembaga keuangan yang juga minim, ketika panen raya harga jual hasil panen menurun, petani belum dilindungi dari risiko gagal panen, terbatasnya infrastruktur serta beberapa kendala lainnya,” ungkap Digna.
Dilansir dari Republika.co.id, Petrokimia Gresik bersama mitranya akan melakukan pendampingan yang intens untuk petani dengan memberikan jaminan pasokan sarana produksi, memberikan fasilitas untuk mengakses pendanaan dan juga pemasaran hasil pertanian dengan melibatkan Asuransi Pertanian, Penyedia Agro Input, Perbankan atau Penyedia Permodalan, dan juga Off Taker produk pertanian.
“Tugas dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan pupuk berkualitas, pestisida, kawalan budidaya, uji tanah oleh Mobil Uji Tanah (MUT), serta kawalan pengendalian HPT (Hama dan Penyakit Tanaman),” ungkap Digna.
Di tahun 2021 ini, Petrokimia Gresik menerima amanah pendampingan Agro Solution dengan luas enam belas ribu hektare dan penjualan produk pupuk nonsubsidi sebanyak delapan ribu ton dengan rincian sebanyak 4.800 ton NPK nonsubsidi dan 3.200 ton Urea nonsubsidi.
Petrokimia Gresik telah bekerja sama dengan 47 mitra. Potensi areal tanam yaitu sebesar 25.346 ha atau sebesar 158 persen dari target. Sedangkan per tanggal 28 Februari 2021 luas tanam yang telah terealisasi sebesar 2.629,86 hektare atau 17 persen.
Petrokimia Gresik memulai program ini di Desa Pringgabaya Utara, Pringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Komoditas pertama yang dipilih adalah tanaman jagung pada 9 Januari 2021 pada lahan yang luasnya 108 ha.
“Ke depannya, lewat program ini, kita ingin memberikan pengetahuan kepada para petani agar tidak lagi bergantung terhadap pupuk subsidi. Dengan menerapkan komposisi yang tepat, Pupuk non-subsidi juga dinilai mampu untuk meningkatkan produktivitas sekaligus juga kesejahteraan petani,” ucap Digna.
Perwakilan mitra yang ikut menandatangani MoU pada kesempatan ini antara lain CV Kembar Jaya (Jombang), PT Ijo Sidho Agro (Ngawi), PT Srikandi Kriya Madani (Bondowoso), PT TaniJoy Agriteknologi Nusantara-Fintech (Jakarta), CV Sucses Agro Mandiri (Madiun), dan PT Murni Sri Jaya (Sragen).
“Dengan menerapkan konsep usaha tani dari hulu hingga hilir, program Agro Solution ini menguatkan program Solusi Agroindustri, terutama dalam upayanya untuk menjaga kedaulatan pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19,” lanjut Digna.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Petrokimia Gresik juga menandatangani Joint Business Planning (JBP) Retail Management atau Customer Centric Model (CCM). Digna memaparkan bahwa program ini adalah salah satu program yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan pupuk nonsubsidi di pasar retail dengan menyediakan pupuk berkualitas serta nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Menurut Digna, Program ini terfokus terhadap kemitraan yang strategis dengan distributor, kios dan juga para petani serta membangun kekuatan digital terhadap rantai pasok produk pupuk serta memberikan pelayanan yang ekstra kepada pelanggan. Untuk tahap pertama ini terdapat 98 distributor yang tergabung.