Mediatani – Pemerintah Kota Palembang terus berupaya untuk merealisasikan kampung percontohan ikan hias yang berada di Jalan Sungai Sedapat, Kecamatan Sukarami, Palembang. Saat ini, sebanyak 100 pelaku usaha budidaya ikan hias telah resmi membentuk paguyuban.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, saat menjunjungi lokasi tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya akan akan terus mendorong perkembangan usaha budidaya ikan hias yang ada di Palembang. Apalagi, para pelaku usaha sudah berkeinginan untuk membuat kampung ikan hias.
“Pemkot Palembang akan mendukung perkembangan usaha ikan hias di Palembang. Pihaknya akan menampung keluhan dan harapan pelaku usaha dan pihaknya akan mendukung sarana dan prasarana,” ungkapnya, Rabu (17/3).
Menurutnya, budidaya ikan hias di Palembang saat ini makin diminati termasuk ikan cupang yang menjanjikan pendapatan yang baik di tengah pandemi. Untuk itu, pihak Pemkot juga akan berupaya mewujudkan keinginan para pelaku usaha guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami mendukung sekali komunitas atau paguyuban yang dibentuk seperti ini, karena ini merupakan peluang bisnis yang mampu membantu perekonomian masyarakat, bahkan ini juga bisa mendatangkan wisatawan,” katanya.
Fitri juga menuturkan, keindahan ikan yang ditampilkan dari ikan hias yang dibudidaya, khsususnya ikan cupang itu juga telah membuat dirinya kagum dan terpesona, khususnya dari corak warna yang yang tampak indah dari ikan cupang tersebut.
“Saya pribadi sendiri saja sangat tertarik, dan tentu ini juga akan mengundang para wisatawan, baik itu dari luar negeri ataupun dari dalam negeri,” tuturnya.
Dikatakannya, kampung yang menjadi lokasi pembudidayaan ikan hias tersebut sangat diharapkan kedepan untuk menjadi kampung percontohan sebagai kampung ikan hias.
Untuk itu, pihaknya akan terus hadir mewujudkan rencana tersebut mulai dari memberikan pembinaan, bantuan pelengkap sarana prasarana dan juga memberikan bantuan yang lain, agar betul-betul mengalami perkembangan dengan baik.
Hendra selaku Humas Paguyuban Ikan Hias yang mewakili para pembudidaya ikan mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini sangat membutuhkan adanya bantuan pembinaan, khususnya permasalahan terkait pencarian pakan alami yang sangat dibutuhkan para pembudidaya ikan hias.
“Dan pembinaan nantinya kami berharap dapat terus dirangkul hingga berhasil. Karena saat ini cuaca ekstrim sangat menjadi kendala kami dalam pencarian pakan alami,” kata Hendra.
Sementara itu, Acui, salah seorang pembudidaya ikan juga mengungkapkan kendala yang selama ini dialaminya beserta para pembudidaya lainnya, yakni adanya permasalahan penyakit ikan.
“Nah, ini juga sangat kami butuhkan pembinaanya dari dinas terkait, apakah itu dinas perikanan atau lainnya. Kedepannya juga kalau ada bantuan lainnya itu juga sangat kami harapkan,” harapnya.
Kampung ikan hias di Kecamatan Ilir Timur II
Sebelumnya, sebuah perkampungan di Kecamatan Ilir Timur II Palembang ditargetkan akan menjadi kampung ikan hias. Nantinya, di lokasi tersebut akan ada aquarium serta kolam ikan sehingga masyarakat bisa melihat langsung berbagai jenis ikan hias.
Camat Ilir Timur II Palembang Faisal AR menjelaskan bahwa sebelum adanya rencana tersebut, warga sekitar sudah menggeluti bisnis budidaya ikan hias lebih dari 10 tahun. Bahkan, pedagang ikan hias yang ada di Pasar 16 Ilir merupakan pasar tradisional terbesar yang memasok ikan hias di Palembang.
Namun, budi daya ikan hias ini belum bisa menembus pasar nasional karena masih dalam skala kecil. Dengan adanya Kampung Ikan Hias, warga sekitar akan lebih terbantu untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
Mirna (42), yang juga merupakan pedagang ikan hias di Kecamatan IT II, Palembang, mengungkapkan peminat ikan hias saat itu jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Biasanya peminat ikan cupang berasal dari kalangan anak muda. Terlebih, ikan cupang jantan yang biasa digunakan untuk aduan. Sedangkan ikan tempalo betina sering dibeli oleh pelanggannya untuk mengurangi jentik nyamuk yang terdapat pada bak mandi atau akuarium.