Hadapi PPKM Darurat, Mendag Pastikan Tak Ada Impor Beras

  • Bagikan
Sumber foto: merdeka.com

Mediatani – Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan telah memastikan bahwa tidak akan ada impor beras di saat PPKM Darurat ini berlangsung. Pasalnya, stok beras di dalam negeri telah diklaim masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Melalui konferensi persnya yang dilaksanakan secara virtual pada hari Senin (05/07), Lutfi mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan berekspektasi sama sekali terhadap impor beras dalam waktu yang dekat ini.

Dilansir dari cnnindonesia.com, Menurut Lutfi, kegiatan impor tidak dibutuhkan sebab stok beras Bulog yang masih tersedia yaitu sekitar 1,39 juta ton. Jumlah tersebut dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar dua belas bulan ke depan.

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat bahwa potensi pada produksi atau panen petani tahun ini bisa mencapai 33 juta ton. Jumlah ini, menurutnya, juga dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat pada tahun ini, termasuk saat pelaksanaan PPKM Darurat.

“Jadi kita ikuti alur daripada ini dan kita bisa pastikan tidak impor karena ketersediaan stok di Bulog juga cukup,” tegas Lutfi.

Terkait masalah harga beras ini, Lutfi juga memastikan bahwa harga beras tersebut akan cenderung stabil untuk berbagai jenis. Hal ini bisa dilihat dari hasil pemantauan kementerian dalam dua minggu terakhir sejak bulan Juni hingga bulan Juli tahun 2021 saat penerapan PPKM Darurat.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan, misalnya pada awal Juni 2021 untuk beras medium harganya yaitu berkisar dari Rp 10.100 sampai Rp 11.800 per kilogram (kg). Pada akhir Juni 2021, harga beras medium tersebut tetap berada di kisaran yang sama.

“Begitu juga pada tanggal 2 Juli, beras medium misalnya itu masih Rp 10.500 per kg. Beras premium juga stabil,” tutur Lutfi.

Menurut catatan harga Kemendag, harga beras premium berada di kisaran Rp 12.300 sampai Rp 13.400 per kg pada Juni-Juli 2021. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah bahan pokok lain, diantaranya adalah gula pasir yang tetap berada di kisaran tiga belas ribu per kg. Untuk daging sapi berada di harga Rp 125 ribu sampai Rp 126 ribu per kg.

Sementara untuk harga daging ayam ras ditaksir dengan harga Rp 35 ribu hingga Rp 36 ribu per kg, bawang merah Rp 30 ribu hingga Rp31 ribu per kg, telur ayam ras Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per kg, kedelai Rp12 ribu per kg, tepung terigu Rp10.200 per kg, dan bawang putih Rp28 ribu hingga Rp29 ribu per kg.

Lutfi mengatakan bahwa bahan pokok yang naik hanya terjadi pada minyak goreng dari harga kisaran Rp 13 ribu naik ke Rp 14 ribu per kg. Selain itu, cabai keriting juga mengalami kenaikan harga dari Rp 30 ribu ke Rp 33 ribu per kg, dan cabai rawit merah dari Rp 52 ribu ke Rp 67 ribu per kg.

“Minyak goreng ini mengalami sedikit kenaikan harga karena tingginya harga CPO pada bulan-bulan sebelumnya. Cabai juga meski ada dinamika sedikit, tapi Banyuwangi sudah memasuki masa panen dan harga akan turun lagi,” papar Lutfi.

Sementara itu, Lutfi ikut memastikan bahwa ketersediaan seluruh bahan pokok dan barang penting mencukupi untuk kebutuhan masyarakat sekitar dua minggu sampai satu bulan ke depan. Dirinya mengatakan bahwa beberapa barang ini tergolong barang yang terjangkau dan stabil, sehingga diharapkan pada PPKM darurat ini barang-barang tersebut tidak menjadi suatu masalah apapun di pasaran.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version