Mediatani – Menjalani usaha bisnis tambak bukanlah hal yang mudah. Namun hasil yang dijanjikan cukup besar. Salah satu aspek paling penting yang harus diperhatikan ketika hendak menjalani usaha adalah konstruksi tambak yang baik. Karena konstruksi tersebut menjadi dasar jalannya ekosistem tambak nantinya.
Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat membangun konstruksi lahan tambak. Tambak tidak bisa dibuat langsung seperti kolam dengan hanya menggali tanah, tapi harus mempertimbangkan banyak aspek.
Bagi Sobat Mediatani yang ingin membangun tambak, berikut sedikit informasi berguna yang bisa dijadikan acuan.
1. Jenis Ikan yang Akan Dibudidayakan
Pertama, yang harus dipertimbangkan ketika akan merancang konstruksi pertambakan adalah hewan apa yang nantinya akan hidup di tambak tersebut. Umumnya, seseorang akan menggunakan tambak untuk membudidayakan ikan bandeng, mujair, dan udang.
Masing–masing jenis hewan akan memiliki treatment yang sedikit berbeda. Oleh karena itu konstruksi juga harus disesuaikan dengan jenis biota apa yang akan menempati tambak itu nantinya.
2. Lokasi Tambak
Lokasi tambak nantinya juga sangat mempengaruhi bentuk konstruksi dari tambak itu sendiri. Misal jika tambak berdempetan dengan sungai atau saluran irigasi, maka usahakan untuk memberikan saring yang sangat ketat pada air yang mengalir ke sungai tersebut.
Atau jika memungkinkan, tutup aliran air kesana. Hal ini bertujuan agar tidak ada bibit ikan atau udang yang lepas dari tambak. Selain itu, cara ini juga menghindari masuknya hama pemakan larva ikan atau udang di dalam tambak yang bisa mengurangi kuantitas panen nantinya.
3. Sirkulasi Air
Bentuk tambak yang menyerupai kolam bukan berarti air di dalamnya diam tidak mengalir. Dalam membangun konstruksi lahan tambak, penting untuk memperhitungkan sirkulasi air karena hal ini berpengaruh pada kondisi air serta kesehatan biota di dalamnya.
Jangan lupakan tempat penampungan air serta tempat masuknya air. Air yang terus menerus diam bisa membahayakan kesehatan ikan atau udang. Karena mikroba penyakit mudah berkembang dan membuat air menjadi mudah kotor dan bau.
4. Pengaturan Limbah
Lokasi tambak yang ada di tempat terbuka membuatnya memiliki banyak limbah berupa sampah atau gulma-gulma yang mengganggu. Dalam merancang konstruksi ini, sangat penting untuk mengatur limbah agar terkumpul di satu tempat.
Setelah itu, limbah akan lebih mudah dibersihkan. Idealnya, limbah seharusnya terkumpul di tepian atau dibuatkan tempat tersendiri untuk mempermudah pengangkutan.
5. Tanggul
Tanggul pada tambak berfungsi untuk memisahkan petak tambak yang satu dengan yang lain. Sangat penting untuk memiliki tanggul yang kuat karena volume air tambak yang sangat besar bisa menimbulkan tekanan air yang sangat besar pula.
Jika tanggul tidak terlalu kuat, maka akan berakibat fatal dengan jebolnya tanggul dan konstruksi tambak akan rusak total.
Karena pentingnya keberlangsungan ekosistem tambak, maka pembangunan tambak harus direncanakan matang-matang agar proses budidaya dapat berjalan lancar kedepannya.