Mediatani – Selasa (17/1/2022), Budi Waseso, Direktur Perum Bulog mengatakan jika harga beras masih meningkat hingga Februari 2022. Dirinya menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh rendahnya hasil panen pada bulan lalu, yakni November dan Desember 2022.
Alasan lain dari naiknya harga beras ini disebabkan oleh ragamnya program pemerintah yang menyebabkan kenaikan inflasi atau peredaran uang di masyarakat. Sehingga, permintaan beras pun naik pada bulan ini hingga Februari.
Melihat kenyataan tersebut, pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) akhirnya melakukan stabilitasi harga dengan kegiatan KPSH (ketersediaan pasokan dan stabilisasi). Sehingga, kestabilan harga beras bisa terjadi dengan ekosistem yang tetap sehat.
Jika dilihat dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) Nasional, harga komoditas ini memang tampak mengalami kenaikan. Bahkan, beras kualitas bawah II dan medium II pun mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen dan 0,86 persen atau Rp 100.
Bulog Akan Serap Beras Petani Hingga Puncak Panen
Saat ini, pihak Bulog juga mengatakan jika stok beras masih cukup. Pada akhir tahun 2021, Bulog di Jakarta mencatat jika persediaan beras mencapai lebih dari satu juga ton. Terdiri dari cadangan beras pemerintah dan beras komersial.
Meski harga beras masih meningkat dan persediaan beras Bulog masih cukup, pihak Bulog mengatakan akan tetap menyerap produksi beras yang dihasilkan oleh petani. Terlebih lagi pada saat surplus produksi beras.
Menurut Budi Waseso, beras yang bisa diserap oleh Bulog pada triwulan pertama pada tahun ini yakni sekitar 4 ton lebih beras. Dimana wilayah produksi tersebar di beberapa daerah, antara lain; Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, hingga Sulawesi Selatan.
Menurutnya, beberapa wilayah tersebut adalah produsen beras terbesar yang ada di Indonesia saat ini. Sehingga bisa dikatakan jika jumlah serapan itu masih memenuhi kebutuhan stok 1 hingga 1,5 ton beras untuk periode Januari, Februari, dan Maret 2022.
Sehingga, pihak petani tidak perlu dikhawatirkan masalah penjualan harga beras. Pihak bulog menjamin adanya kenaikan harga hingga Februari akhir. Komitmen untuk tetap menyerap beras petani lokal juga tentu bisa membuat petani tenang dengan produksi besarnya pada bulan-bulan ini.
Diperkirakan, untuk awal tahun 2022 ini, tidak akan ada petani yang mengeluh dengan nilai penjualan besar yang menurun. Sebab, karena berbagai faktor, harga beras memang sedang meningkat dan tentu akan menguntungkan para petani.
Dengan berbagai langkah yang sistematis dan komprehensif, Bulog akan memaksimalkan hasil panen petani lokal sebelum melakukan impor besar. Sehingga, para petani tidak perlu khawatir dan fokus saja untuk memaksimalkan produksi beras yang mereka sedang kerjakan.