Mediatani – Tingginya harga crude palm oil (CPO) atau minyak sawit di pasar global berdampak pada naiknya harga tandan buah sawit di tingkat petani. Di Provinsi Riau misalnya, minggu ini harga tandan buah segar naik tiga kali lipat dibanding beberapa bulan sebelumnya.
Supri (41), salah seorang petani sawit asal Gondai, Kabupaten Pelalawan, Riau mengungkapkan bahwa memang harga sawit saat ini jauh lebih baik dari harga beberapa bulan lalu.
“Sebelumnya harga Rp 1.000/kg, sekarang menjadi Rs 3.600,” Ungkap Supri, Minggu (3/4/2022) sebagaimana dikutip dari Sindonews.
Kenaikan harga sawit ini pun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi petani sawit di daerah tersebut. Sebagian menilai, momentum ini adalah kesempatan peningkatan gaya hidup.
Supri sendiri mengakui bahwa dirinya pun bahagia, dan saat ini dirinya berkeinginan untuk membeli mobil untuk istrinya. Petani sawit lainpun juga banyak yang saat ini membeli mobil, tambahnya.
“Tingginya harga sawit memang cukup membahagiakan kami. Saya mau beli mobil baru jenis Expander untuk istri,” kata Supri.
Supri yang memiliki kebun sawit seluas tiga hektare itu menerangkan selain dirinya, banyak petani sawit di daerah Gondai yang juga membeli mobil baru atau sekedar menukar mobil lamanya dengan yang baru.
Kebanyakan dari mereka membeli mobil di dua daerah, yaitu di Pangkalan Kerinci, Ibu Kota Kabupaten Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.
“Kalau teman-teman saya sudah banyak yang ganti mobil. Ada yang baru, ada yang bekas. Belinya di Pekanbaru dan Kerinci,” terang Supri.
Sementara itu, seorang petani kelapa sawit yang lain, Adi Saputra mengatakan dirinya pun turut menyambut kenaikan harga dan telah memesan mobil baru.
“Saya menjual mobil lama saya. Saya diganti dengan kabin ganda. Saya membeli kredit. Dengan harga sawit saat ini masih bisa dicicil,” kata Adi dari Kelompok Tani Berkah Sawit.
Kenaikan Harga CPO di Pasar Global
Kenaikan harga minyak kelapa sawit kembali rebound pada pekan terakhir Maret 2022 setelah minggu sebelumnya sempat ambles 16,07%. Pola rebound tersebut merupakan respons pasar atas reli kenaikan harga semala dua pekan beruntun di akhir februari hingga awal Maret.
Harga CPO pada akhir Maret ditutup dengan melesat 707% secara point-to-point ke level harga USD 6.031/ton. Sedangkan, sejak awal tahun 2022 harga CPO masih mengalami pertumbuhan nyaris 25%.
Sejak akhir Februari hingga pertengahan Maret 2022, harga CPO melesat cukup tinggi, bahkan sempat menyentuh rekor tertingginya di level USD 7.074/ton pada 9 Maret lalu.
Naiknya harga CPO tersebut mengikuti harga minyak dunia yang juga kembali menguat pada akhir Maret lalu.
Hong Leong Investment Bank Bhd (HLIB) bahkan mengungkapkan riset bahwa harga CPO akan tetapi tinggi untuk sementara. Kondisi ini pun kemungkinan akan berlanjut hingga akhir Juni.
HLIB menambahkan, kondisi ini didukung adanya gangguan pasokan kelapa sawit di Malaysia yang kemungkinan akan bertahan dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, ketidakpastian produksi minyak dari biji bunga matahari akibat konflik Rusia-Ukraina, serta terjadinya krisis kekeringan di Amerika Selatan untuk minyak kedelai juga turut memberikan pengaruh kuat.