Herbisida Sistemik dan Hal-Hal yang Berkaitan Dengannya

  • Bagikan
penyemprotan herbisida sistemik
penyemprotan herbisida sistemik

HERBICIDE atau yang dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan herbisida adalah racun pembasmi tanaman pengganggu atau gulma. Karena merupakan racun, sudah pasti herbisida ini merupakan bahan kimia yang mampu menghambat pertumbuhan bahkan mematikan tanaman pengganggu tersebut.

Dilihat dari cara kerjanya, herbisida dibagi menjadi 2, yaitu herbisida sistemik dan herbisida kontak. Namun, pembahasan kali ini akan difokuskan hanya pada jenis herbisida yang kedua, yaitu sistemik, yang terdiri dari definisi, cara kerja, keunggulan serta faktor-faktor yang bisa berpengaruh pada efektifitasnya sebagai berikut:

Definisi, Cara Kerja, Keunggulan dan Faktor yang Bisa Berpengaruh pada Efektifitas Herbisida Sistemik

1. Definisi

Herbisida sistemik merupakan herbisida yang dialirkan dari tempat awal terjadinya kontak dengan tanaman pengganggu menuju ke bagian lainnya. Biasanya herbisida ini akan menuju ke titik tumbuh tanaman pengganggu karena di bagian itulah metabolisme tanaman yang paling aktif akan berlangsung.

2. Cara Kerja

Cara kerja herbisida jenis sistemik ini adalah dengan mengganggu fisiologi jaringan tanaman pengganggu, kemudian akan diteruskan ke semua bagian tanaman tersebut, lalu mematikan jaringan yang menjadi sasarannya seperti titik tumbuh, tunas, daun hingga akarnya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa herbisida jenis ini tidak akan mematikan jaringan tanaman pengganggu secara langsung, melainkan secara bertahap.

Karena cara kerja yang bertahap itulah herbisida jenis sistemik ini membutuhkan waktu yang cukup lama supaya hasilnya bisa terlihat, yakni antara 1 hari hingga 2 hari. Berbanding terbalik dengan herbisida jenis kontak yang hasilnya bisa segera terlihat.

3. Keunggulan

Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, nyatanya herbisida sistemik ini memiliki kemampuan untuk membunuh semua jaringan tanaman pengganggu, baik itu yang ada di atas tanah ataupun di dalam tanah seperti umbi, rimpang atau akar.

Jadi, semua bagian tanaman pengganggu akan merasakan efek dari herbisida jenis sistemik. Ini jelas berbeda dengan herbisida jenis kontak hanya bisa mematikan bagian tanaman pengganggu yang terkena saja.

Kemampuan herbisida jenis sistemik yang mampu membunuh semua jaringan tanaman pengganggu tersebut, akan membuat pertumbuhan parasit ini menjadi terhambat. Artinya, tanaman pengganggu juga membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh kembali sehingga rotasi pengendaliannya juga bisa lebih lama.

Herbisida jenis sistemik bisa membantu petani untuk menghemat waktunya serta biaya aplikasinya. Apalagi herbisida jenis ini bisa digunakan pada berbagai jenis alat semprot, termasuk sistem Micron Herbi atau ULV. Namun, supaya penyebaran bahan aktif herbisida ini bisa lebih merata, maka diperlukan sedikit air bersih sebagai pelarut.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh herbisida jenis sistemik sekaligus jenis kontak ini adalah hemat tenaga kerja, karena petani tinggal menyemprotkannya saja, sehingga tidak lagi membutuhkan orang untuk mencabuti tanaman pengganggu itu.

4. Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas

Ada beberapa faktor yang bisa berpengaruh terhadap efektifitas kerja herbisida jenis sistemik, antara lain:

a. Air bersih
b. Areal yang akan disemprot
c. Cuaca
d. Kondisi gulma

Karena adanya beberapa faktor itulah, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh petani ketika hendak menggunakan herbisida sistemik. Yaitu, gunakan air yang bersih untuk melarutkan herbisida. Kemudian, keringkan terlebih dahulu areal pertanian yang hendak disemprot. Selanjutnya, perhatikanlah cuacanya. Jika cuaca sedang cerah, silahkan lakukan penyemprotan, tetapi jika kondisi menunjukkan tanda-tanda akan turunnya hujan, maka jangan lakukan penyemprotan.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah pastikan bahwa gulma tengah berada dalam masa pertumbuhan yang aktif. Penggunaan herbisida jenis ini bisa dicampur dengan herbisida 2,4D amina. Atau kalau tidak, bisa dicampurkan dengan herbisida Metsulfuron.
Pencampuran herbisida jenis sistemik dan herbisida 2,4D ataupun Metsulfuron ini perlu dilakukan supaya tanaman pengganggu tidak menjadi resisten terhadap herbisida.

Tanaman pengganggu yang sudah resisten seperti itu akan lebih sulit untuk dikendalikan.
Karena sifat herbisida sistemik adalah racun, maka sebelum menggunakannya pastikan sudah memahami instruksi yang tertera pada kemasannya terlebih dahulu. Pemakaian herbisida yang keliru jelas akan menimbulkan banyak kerugian, maka dari itu, jika informasi dari instruksi yang tertera pada kemasan belum cukup, sangat disarankan agar yang bersangkutan bertanya pada orang yang paham mengenai hal ini.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version