Mediatani – Tak banyak yang mengetahui bahwa selain lele dan patin, juga ada ikan dengan bentuk tubuh serupa yang memiliki rasa yang tak kalah lezat dan cukup mudah untuk dibudidayakan, ikan yang dimaksud adalah ikan baung.
Kerabat lele ini biasanya dijempai pada perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu. Di Indonesia, ikan ini biasa ditemukan di Sungai Musi (Sumatra Selatan), di bagian muara sungai di daerah pasang surut yang berair sedikit payau.
Ikan ini juga sering ditemui pada beberapa daerah yang biasa mengalami banjir. Namun umumnya, ikan baung dapat hidup di berbagai perairan umum, baik itu sungai, rawa, situ, danau, dan waduk.
Sebagian besar masyarakat menggemari ikan ini karena memiliki rasa yang gurih serta tekstur daging yang lembut. Maka wajar saja banyak pelaku usaha yang kemudian menjadikan ikan baung sebagai salah satu komoditas budidaya lantaran memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Bagi Anda yang tertarik untuk memulai budidaya ikan air tawar, maka ikan baung ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Ikan ini bisa Anda budidayakan dengan menggunakan media terpal.
Berikut tahapan budidaya ikan baung di kolam terpal yang Mediatani lansir dari berbagai sumber.
Pembuatan Kolam
Pembuatan kolam merupakan tahap awal yang tentunya harus dilakukan dalam budidaya ikan baung. Kolam ikan ini disarankan dibuat dengan bentuk persegi panjang yang memiliki ketinggian 1.5 hingga 2 meter.
Sedangkan untuk panjang dan lebarnya cukup sesuaikan dengan luasan lahan yang tersedia. Berikan kayu penyangga pada bagian pinggir dan ujung ujung kolam agar kolam tidak roboh.
Sebelum diisi, sebaiknya kolam terlebih dahulu di keringkan, lalu ditaburi kapur untuk menghilangkan asam pada dasar permukaan kolam. Pupuk yang digunakan sebaiknya berdosis 180-370 kg/hektar.
Pemilihan Benih Ikan
Salah satu hal yang perlu diberhatikan dalam budidaya ikan adalah pemilihan benih ikan harus memiliki kualitas yang baik. Beberapa hal yang perlu Anda ketahui saat memilih bibit ikan yang baik dan berkualitas, yaitu:
- Benih berasal dari indukan yang berkualitas.
- Pastikan benih memiliki ukuran yang seragam.
- Pergerakannya ikan yang aktif.
- Bobot benih berkisar 2-3 gram.
- Pastikan benih ikan dibawa dengan aman dan pembungkusnya memiliki oksigen yang cukup.
Penebaran benih
Pada saat melakukan penebaran benih, sebaiknya benih dimasukkan beserta plastiknya, kemudian membiarkan benih ikan keluar dengan sendirinya. Cara ini biasa disebut dengan aklimatisasi, yaitu proses adaptasi ikan dengan lingkungan barunya.
Waktu penebaran benih ke kolam sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari agar ikan baung dapat beradaptasi serta tidak langsung terkena teriknya sinar matahari. Air kolam pada siang hari akan mengalami peningkatan suhu sehingga air cenderung menjadi panas dan membahayakan ikan.
Hal lainnya yang harus diperhatikan:
- Penebaran benih sebaiknya dilakukan setelah mendiamkan air kolam selama 1 bulan.
- Tinggi atau kedalaman air berkisar antara 50-80 cm.
- Tingkat kepadatan benih yang ditebar sebanyak 60-100 ekor per meter. Kepadatan berlebih dapat membuat ikan saling berhimpitan dan ikan akan kekurangan oksigen sehingga rentan mengalami kematian.
Pemeliharaan ikan
Agar ikan dapat berkembang dan berkualitas baik serta panen dilakukan di waktu yang tepat, maka lakukan pemeliharaan dengan cara budidaya pembesaran ikan air tawar pada umumnya, seperti hal-hal berikut ini :
- Menjaga kualitas air
Kualitas air harus dijaga sebab air kolam yang buruk dan tercemar akan mengganggu proses pertumbuhan serta perkembangan ikan baung. Untuk itu, rutinlah melakukan pengecekan pada air kolam. Jika air pada kolam terpal sudah tampak keruh, maka lakukan pergantian air.
- Pemberian pakan
Pakan merupakan komponen utama dalam budidaya yang berarti harus tersedia. Sebab, ikan membutuhkan asupan nutrisi untuk bertahan hidup dan berkembang.
Frekuensi pemberian pakan umumnya dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu saat pagi, sore dan malam hari. Untuk komposisi pakan ikan baung, berikan sebanyak 3-7 persen dari bobot tubuh ikan baung. Artinya, semakin besar ikan, kebutuhan pakan akan semakin tinggi.
Pastikan pakan yang diberikan mencukupi kebutuhan nutrisi yang berupa protein, kabohidrat dan lemak. Adapun jenis pakan dapat diberikan adalah pellet ikan jenis 781-2 SP.
Namun, Anda juga dapat menambahkan dedak, ikan asin, dan jagung yang digiling yang dicampur menjadi satu lalu kemudian diberikan secara bergantian dengan pellet ikan.
- Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan penyakit adalah salah satu faktor yang menghambat dan dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya. Karena itu, sebaiknya Anda rutin mengecek kondisi kolam setiap hari. Pastikan tidak ada hewan liar yang mendatangi dan memangsa ikan di kolam.