Mediatani – Ikan kakatua atau Parrot Fish seringkali dijadikan makanan di beberapa daerah. Selain karena rasanya yang lezat, ikan ini juga mengandung banyak nutrisi. Akan tetapi, nyatanya ikan ini sebenarnya tidak boleh dikonsumsi. Sobat Mediatani jangan makan ikan kakatua meskipun rasanya enak dan bergizi.
Tapi kenapa demikian? Bukankah ikan dengan nutrisi yang tinggi dan rasanya yang enak dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap ikan dan mensejahterakan nelayan? Memang, namun efek sampingnya ternyata cukup berbahaya, bukan pada kesehatan, tapi pada lingkungan.
Mengenal Ikan Kakatua
Sebelum mempelajari mengapa kita sebaiknya tidak memakan ikan kakatua, mari berkenalan dengan ikan yang satu ini. Ikan kakatua atau Parrot Fish adalah spesies ikan laut yang banyak menghuni laut dangkal tropis maupun subtropis. Ikan ini banyak ditemukan di sekitaran Asia Tenggara terutama di Indonesia.
Ikan kakatua memiliki penampilan yang sangat cantik. Warnanya yang mencolok sangat cocok menghias terumbu karang yang menjadi tempat tinggalnya. Ya, ikan ini banyak hidup di sekitar terumbu karang, padang lamun, dan pantai karang.
Dari segi manfaatnya bagi kesehatan, Ikan kakatua sebenarnya sangat baik. Karena ikan ini merupakan sumber protein hewani yang sangat baik serta rendah lemak. Di sisi lain lembah sisik ikan kakatua juga masih bisa diolah menjadi suplemen kecantikan yang tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Alasan Tidak Boleh Makan Ikan Kakatua
Dengan segala manfaat yang ada pada ikan kakatua, lantas kenapa Sobat Mediatani sebaiknya jangan makan ikan kakatua? Bukan karena ikan ini memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan, tapi lebih karena efek sampingnya ke lingkungan.
Konsumsi ikan kakatua akan membuat permintaan akan ikan ini menjadi meningkat. Kemungkinan terburuknya adalah penangkapan yang berlebihan, sehingga jumlah ikan kakatua di laut akan berkurang drastis dan tidak diimbangi dengan reproduksi ikan yang cepat.
Dampak paling buruknya adalah rusaknya ekosistem terumbu karang. Hal ini dikarenakan selama ini ikan kakatua memakan alga yang menempel di terumbu karang. Jika ikan kakatua tidak ada, maka alga tersebut akan tumbuh subur pada permukaan terumbu karang.
Jika dibiarkan terus menerus, maka terumbu karang akan tertutup alga dan menjadikannya tampak tidak estetik. Lebih buruk lagi, terumbu karang tersebut bisa mati. Jadi, ikan kakatua merupakan pengontrol ekosistem alami yang harus dihentikan konsumsinya. Biarkan mereka hidup alami dan terus menjaga lautan.
Pendapat Susi Pudjiastuti
Menurut Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan ini, sebaiknya jadikan ikan kakatua sebagai opsi terakhir saja. Jika masih ada ikan yang lain, maka tangkap ikan yang lain terlebih dahulu. Hal ini tentu bertujuan untuk terus melestarikan jumlah ikan kakatua di habitat alaminya.
Oleh sebab itu, jangan makan ikan kakatua mulai sekarang ya, sayangi terumbu karang dan laut kita. Makan ikan laut lain yang memiliki rasa dan nutrisi yang tak kalah dari ikan kakatua.