Mediatani – Kedutaan Besar RI di Doha menggandeng dunia usaha Indonesia untuk ikut meramaikan pameran pertanian dan lingkungan internasional 2022 yang berlangsung di Qatar.
Hal tersebut disampaikan perwakilan KBRI Doha saat mengikuti Pameran Qatar International Agricultural and Environmental Exhibition 2022 atau yang dikenal sebagai AgriteQ dan EnviroteQ.
Pameran ini dibuka oleh Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Qatar Sheikh Khalid bin Khalifa bin Abdulaziz Al Thani pada 10 Maret 2022 dan akan berlangsung hingga 14 Maret 2022 di Doha Exhibiton and Convention Center (DECC).
Pameran tersebut adalah salah satu pameran pertanian dan lingkungan terbesar yang pernah diselenggarakan di kawasan Timur Tengah. Untuk AgriteQ itu sendiri telah memasuki edisi ke-9, sedangkan EnviroteQ masuk edisi ke-3.
Dalam pameran ini, Paviliun Indonesia menampilkan beragam komoditi dan produk pertanian dan juga peternakan Indonesia. Diantaranya adalah aneka rempah-rempah, kopi, teh, olahan unggas dan aneka produk akhir dari tanaman kelor.
Selain itu, Paviliun Indonesia tidak lupa untuk mempromosikan beragam produk makanan dan minuman dari tujuh perusahaan dan dua asosiasi Indonesia. Perusahaan Indonesia tersebut adalah PT. Haltraco Sarana Mulia, PT. Ince Jaye Mandiri, PT. Global Sekar Mandiri, Koperasi Warga Indonesia di Qatar (KWIQ) dan Mitra Tani Farm.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir perwakilan dua asosiasi di Indonesia yang bergerak dalam upaya untuk memajukan komoditi rempah-rempah dan tanaman kelor (moringa), yaitu Beyond Moringa Indonesia dan Sustainable Spices Initiative (SSI) Indonesia.
Dilansir dari laman antaranews.com, pada Sabtu (12/3/22), Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan mengatakan bahwa partisipasi para pelaku usaha Indonesia dalam pameran AgriteQ dan EnviroteQ 2022 diharapkan mampu memperkuat hadirnya produk-produk Indonesia di Qatar.
Hal ini agar produk Indonesia semakin dikenal dan mudah diterima di pasar Qatar. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi kesempatan dan peluang kerja sama bisnis bagi pelaku usaha Indonesia melalui interaksi langsung dengan mitranya di Qatar semakin terbuka.
Sektor pertanian, menurut Ridwan, merupakan sektor yang sangat penting di Qatar, sebab pertanian berkaitan dengan ketahanan pangan yang merupakan salah satu program prioritas yang terus dikembangkan di Qatar.
Ridwan menjelaskan, pengalaman pernah diblokade oleh negara tetangganya selama sekitar tiga tahun membuat Qatar perlahan membangun sektor pertaniannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.
Menurutnya, produk pertanian Indonesia seperti hortikultura, rempah-rempah, produk unggas maupun perikanan serta produk makanan dan minuman pada umumnya dinilai masih punya kesempatan terbuka untuk bisa masuk ke pasar Qatar.
Memasukkan produk Indonesia ke pasar Qatar merupakan suatu pilihan strategis, sebab dengan infrastruktur perhubungan udara dan lautnya yang sangat baik, Qatar menjadi pusat kegiatan (hub) bagi perlintasan orang dan barang tidak hanya di kawasan timur tengah tetapi juga dunia.