Mentan SYL Jamin Kemudahan Investasi untuk Qatar di Sektor Pertanian dan Peternakan

  • Bagikan
Sumber foto: kumparan.com

Mediatani – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengklaim bahwa Qatar punya peranan besar dalam penguatan ekonomi nasional khususnya pada pembangunan jaringan pasar non-tradisional pertanian Indonesia.

Karena itu, Mentan SYL menegaskan akan menjamin kemudahan investasi untuk pemerintah Qatar yang hendak menanamkan modalnya pada sektor pertanian dan peternakan.

Hal ini disampaikan Mentan SYL ketika mengadakan pertemuan Bilateral dengan Menteri Kotapraja dan Lingkungan Hidup Qatar, Abdulla Bin Abdulaziz Bin Turki Al Subaie, pada Kamis (13/10/22).

“Dengan kemudahan ini, Qatar dapat memanfaatkan berbagai skema investasi pengembangan komoditas pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan dan pasokan industri berbasis pertanian,” jelas Mentan SYL dilansir dari tempo.co.

Tawaran ini disambut baik oleh pemerintah Qatar. Mereka mengaku siap untuk membangun industri pengolahan susu dengan skala besar. Mentan SYL menilai bahwa kerja sama ini menjadi kesempatan yang baik sebagai upaya untuk meningkatkan nilai investasi di Indonesia.

“Pembangunan peternakan sapi perah yang terintegrasi dengan pabrik susu berskala besar tentunya dapat memberikan peluang bagi pengembangan industri susu nasional. Apalagi kebutuhan susu kita masih dipenuhi impor. Sebab susu yang diproduksi di dalam negeri hanya mampu berkontribusi kurang lebih 20 persen,” kata SYL.

Mentan SYL juga mengaku optimis bahwa Indonesia mampu menjadi salah satu pemasok produk pangan terbaik ke Qatar. Hal ini berdasarkan struktur tarif, yang hampir sebagian besar produk hasil pertanian di Qatar sudah mulai rendah.

Perlu diketahui, tarif bea masuk (TBM) produk pertanian di Qatar yang sudah 0 persen berjumlah 170 pos tarif (HS 2017-6 digit).

Beberapa kelompok produk pertanian di antaranya daging, binatang hidup, buah, umbi-umbian, sayuran, beberapa produk perkebunan seperti teh, kopi, gula dan produk tanaman pangan seperti beras, gandum dan jagung.

“Indonesia juga memiliki potensi yang sangat baik untuk mengisi pasar produk olahan unggas di Qatar karena sudah memiliki status kesehatan hewan dan akreditasi standar rumah potong hewan yang baik,” ungkapnya.

Untuk diketahui, neraca perdagangan Indonesia ke Qatar diketahui mengalami surplus sebesar USD 10, 02 juta pada tahun 2021 lalu. Angka tersebut masih dapat dioptimalkan karena mengingat potensi perdagangan produk pertanian Indonesia-Qatar masih sangat terbuka lebar.

Sebagai tambahan informasi, ekspor utama komoditas hasil pertanian Indonesia ke Qatar diantaranya adalah obat hewan (USD 3,77 juta), kelapa (USD 1,82 juta), kelapa sawit (USD 1,81 juta), kakao (USD 756,52 ribu), pisang (USD 352,28 ribu), pakan hewan (USD 340,29 ribu) dan nenas (USD 276,55 ribu).

Indonesia akan berusaha maksimal dengan dukungan dari KBRI Doha untuk menjadi salah satu mitra utama Qatar agar bisa menjadi pemasok komoditas pangan dan industri pertanian.

“Saya kira dengan usaha maksimal serta dukungan dari KBRI Doha, Indonesia siap untuk menjadi salah satu mitra utama Qatar sebagai pemasok komoditas pangan dan industri berbasis pertanian.” pungkas Mentan SYL.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version