Ini Cara Mudah Menanam Terong Gelatik, Cocok di Pekarangan

  • Bagikan
Budidaya terong gelatik

Mediatani –Terong gelatik atau biasa juga disebut terong bulat merupakan jenis tanaman sayur yang terdiri dari dua warna pada umumnya, yaitu bulat hijau dan bulat ungu. Varietas terong bulat yang berwarna hijau ini memiliki garis-garis putih pada ujung buahnya.

Terong bulat atau terong gelatik ini bisanya dimanfaatkan sebagai lalapan. Selain disukai karena rasanya yang dapat menambah nafsu makan, terong jenis ini juga mengandung nutrisi yang terdiri dari vitamin A, B1, B2, B6, dan C. Lalu, potassium dan air.

Terong bulat ini sendiri memiliki berbagai manfaat, diantaranya yaitu untuk mencegah dan mengobati epilepsi atau penyakit kejang lainnya.

Selain itu, terong ini juga dapat menjaga kelangsingan tubuh, mengendalikan stres, mengendurkan urat-urat syaraf, mempertahankan darah agar tidak naik turun secara drastis.

Selanjutnya, melancarkan air seni, menyembuhkan sakit perut, batuk, serta menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi jumlah sel darah putih dalam tubuh.

Berbagai manfaat tersebut membuat jenis tanaman ini cukup direkomendasikan untuk dibudidaya. Kali ini Mediatani akan menjelaskan cara mudah menanam terong gelatik di pekarangan rumah. Simak pejelasannya!

Cara Menanam Terong Gelatik

Ada banyak metode atau cara yang bisa diterapkan dalam menanam terong gelatik, yakni dengan cara menggunakan polybag/pot atau dengan cara menanamnya langsung di lahan.

Cara menanam terong bulat pun terbilang mudah, seperti cara menanam terong pada umumnya. Namun, budidaya terong gelatik ini tidak memerlukan cahaya yang cukup untuk membentuk warna buah menjadi baik.

Tanaman terong ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan kisaran pH 5 hingga 6. Namun, penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim kemarau.

Cara Budidaya Terong Bulat Gelatik Hijau dan Ungu

1. Pemilihan Bibit Berkualitas

Saat memilih bibit terong gelatika, baik dari toko pertanian maupun hasil pembibitan sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan perhitungkan, diantaranya yaitu:

Bibit yang dibeli jangan sampai memiliki waktu kadaluarsa yang sudah dekat. Sebab, jika semakin lama bibit disimpan, maka daya tumbuhnya akan semakin berkurang. Oleh karena itu, perhatikan tanggal kadaluwarsanya.

Perhatikan tanggal pengemasannya dan periksa pembungkus bibit dengan baik. Jangan sampai Anda membeli bibit yang kemasannya sudah rusak atau bolong, karena dikhawatirkan telah dimasuki oleh hama atau semut yang memakan biji di dalamnya.

2. Penyemaian Bibit

Sebelum ditanam, bibit terong harus disemai terlebih dahulu. Cara penyemaiannya bisa dilakukan dengan cara berikut:

Buat area penyemaian dengan ukuran 50 x 50 cm, gemburkan tanah dan beri pupuk kandang atau kompos secukupnya. Anda juga bisa menggunakan perbandingan tanah dan kulit gabah yang sudah dibakar 1:1.

Kemudian, taburkan benih terong secara merata sesuai dengan kebutuhan. Sebaiknya jarak antara biji cukup sekitar 1 cm. Tutup bibit terong dengan menggunakan tanah secara tipis dan merata.

Setelah itu, beri penutup pada bagian atas dengan jarak sekitar 30-40 cm dari permukaan tanah agar kelembapan area penyemaian tetap terjaga dengan baik.

Siram secara teratur setiap pagi dan sore hari hingga bibit terong siap dipindahkan ke media pemeliharaan. Selain itu, cabut rumput-rumput yang tumbuh di area sekitar penyemaian.

Dalam waktu sekitar 2 minggu atau ketika bibit telah memiliki 4-5 helai daun, pindahkan ke dalam pot/polybag.

3. Menanam terong gelatik di pot atau polybag

Siapkan polybag yang berukuran sedang, kemudian masukkan campuran tanah gembur dan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan perbandingan 3:1. Isi polybag tersebut hingga menyisakan sekitar 10 cm dari atasnya.

Letakkan polybag pada area yang teduh dan biarkan selama 2 hari sebelum ditanami. Setelah bibit memiliki 4-5 daun, bibit sudah dapat dipindahkan ke polybag.

Sebelum mencabut bibit, siram area semaian terlebih dahulu. Kemudian cabut bibit secara perlahan agar tidak merusak akarnya.

Buat lubang pada tanah yang terdapat di polybag sedalam 5-10 cm dengan menggunakan jari atau tongkat kayu. Bibit yang ditanam ke polybag cukup satu bibit setiap polybag. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.

Setelah ditanam, siram bibit pada polybag tersebut. Siram setiap bibit hingga cukup basah. Agar terong terbebas dari serangan hama, berikan insektisida pada waktu tanam.

4. Penyiraman dan Pemupukan Tanaman Terong

Penyiraman harus dilakukan secara rutin setiap hari, terutama pada fase pertumbuhan dan cuaca kering. Saat musim hujan penyiraman dapat dihentikan untuk sementara.

Bersihkan rumput yang tumbuh di sekitar tanaman. Pemberian pupuk dianjurkan, namun sebaiknya menggunakan pupuk organik. Sebab, terong yang dikonsumsi manusia tidak membahayakan kesehatan.

Pemupukan lanjutan dapat dilakukan saat umur tanaman telah mencapai 7 hingga 30 hari setelah tanam. Pemupukan lanjutan yang kedua dilakukan saat tanaman terong telah berusia 30 hari.

5. Penyulaman Tanaman Terong

Penyulaman yaitu proses penggantian tanaman terong yang mati, terserang hama dan penyakit, atau pertumbuhannya tidak normal. Penyulaman ini dilakukan sebelum tanaman mencapai umur 15 hari.

6. Panen Terong

Untuk mengetahui terong bulat atau terong gelatik sudah siap dipanen, yaitu memilih terong yang berumur 30 hari setelah tanam atau 15-18 hari setelah munculnya bunga.

Ciri-ciri terong yang siap dipanen, yaitu memiliki kulit buah yang berwarna dan mengkilat, dagingnya tidak terlalu keras, buahnya berukuran sedang. Panen buah dapat dilakukan setiap dua kali dalam seminggu.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version