Mediatani – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengaku sudah menyusun langkah-langkah antisipasi dampak wabah pandemi Covid 19 selama dua tahun kedepan. Hal ini disampaikan Mentan saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020.
“Mengurusi pertanian bukan hanya menghadapi cuaca saja, tetapi banyak persoalan-persoalan yang muncul. Untuk itu program kita sudah harus siap,” katanya
Menurut Mentan, program-program Kementan sudah sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang sangat konsistensi melihat permasalahan yang ada di tanah air.
Meski demikian, memberi makan pada 267 juta rakyat Indonesia tidaklah mudah. Karena itu, Mentan mengaku pihaknya tidak bisa berjalan sendiri.
Yang pasti, harus ada dukungan dari semua pihak dan para pemangku kepentingan pembangunan pertanian untu merealisasikan semua target dan program lima tahun ke depan.
“Tugas Saya adalah membantu kepentingan rakyat kecil. Jangan sampai rakyat kecil semkain menderita,” katanya.
Walau begitu, Mentan menyampaikan bahwa cadangan pangan nasional, khususnya untuk beras masih memiliki stok hingga dua tahun ke depan. Dalam menjaga stok beras, Syahrul mengaku sudah memiliki gudang-gudang penyimpanan yang memadai di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, ada lima fokus kerja Kementan dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial pasca pandemi covid-19.
Program tersebut antara lain, program ketersediaan akses dan konsumsi pangan berkualitas (program spesifik), program nilai tambah untuk daya saing industri (program lintas K/L), program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi (program lintas K/L), program pendidikan dan pelatihan vokasi, dan program dukungan manajemen.