Mediatani – Program Petani Muda yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) telah berhasil menarik partisipasi sebanyak 312.047 pemuda dari berbagai desa di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk meregenerasi petani sekaligus memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
Pelaksanaannya dilakukan melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), sebuah program yang dirancang secara khusus untuk memberikan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan kepada generasi muda di pedesaan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa keberlanjutan sektor pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda. Menurutnya, kaum muda harus dipersiapkan sejak dini agar dapat menjadi pemimpin masa depan di bidang pertanian.
“Dua puluh tahun ke depan, generasi muda inilah yang akan memimpin republik ini. Kita berharap mereka bisa lebih hebat dan lebih unggul dari kita,” ungkapnya dalam siaran pers resmi yang diterima RRI pada Senin (26/5/2025).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa program YESS memberikan pelatihan komprehensif yang mencakup keterampilan teknis pertanian, kewirausahaan, serta akses terhadap permodalan.
Para pemuda didorong untuk memilih jalur pertanian sesuai dengan minat dan potensi lokal masing-masing, baik melalui kegiatan ekspor, penguatan koperasi desa, maupun bergabung dengan Brigade Pangan yang fokus pada produksi komoditas utama seperti padi.
Direktur Program YESS, Muhammad Amin, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementan dan IFAD (International Fund for Agricultural Development), lembaga pembangunan internasional yang memiliki perhatian besar terhadap kemajuan sektor pertanian. Melalui program ini, telah lahir banyak wirausahawan muda di pedesaan yang mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha mandiri.
Dari jumlah peserta yang terlibat, sebanyak 198.275 berasal dari desa. Selain itu, 99.073 di antaranya telah direkrut sebagai tenaga kerja pertanian, dan 14.726 pemuda lainnya berhasil menyelesaikan pelatihan vokasi.
Jumlah penerima manfaat terus bertambah setiap tahunnya, mencerminkan antusiasme dan potensi besar generasi muda dalam membangun masa depan pertanian Indonesia.
