Mediatani – Kapasitas dan kualitas petani merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan sektor pertanian. Apalagi di masa pandemi ini pertanian menjadi sektor yang sangat penting karena mampu membantu kondisi perekonomian nasional saat ini.
Maka dari itu Institut Pertanian Bogor (IPB) kali ini menjalin kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas petani lewat balai latihan kerja (BLK).
Keseriusan IPB dibuktikan dengan persiapannya dalam memenuhi segala kebutuhan untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut. Salah satunya dengan mendatangkan tenaga ahli pertanian.
“IPB University akan menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan, terutama menyediakan tenaga ahlinya,” kata Rektor IPB University Arif Satria dalam keterangan resminya, seperti melansir laman resmi IPB, Selasa (8/9/2020).
Arif Satria menuturkan, IPB University telah berupaya meningkatkan kualitas petani di sekitar kampus lewat program kemitraan yang dilaksanakan oleh Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University.
ATP IPB University saat ini telah membina 40 petani mitra. Lewat program pembinaan, kata dia, petani mitra bisa menjual produknya ke pasar modern di Jabodetabek, dengan pemberian fasilitas dari ATP IPB University.
Sampai saat ini beberapa pasar juga sudah menjadi langganan petani mitra, seperti Diamond Supermarket, Yogya, Total, Ranch Market, dan All Fresh market.
“Bukan hanya itu, ATP IPB University juga menggandeng toko online untuk turut membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan,” ungkap dia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mendukung positif langkah IPB ini, dia bahkan akan membantu IPB dalam membentuk Balai Latihan Kerja Komunitas Pertanian.
“Pertanian ini sektor menjanjikan, bahkan di masa pandemi ini sektor pertanian masih menunjukkan perkembangan positif,” jelas Menaker.
Ida menjelaskan bahwa pada era pandemi Covid-19 ini, program Kemnaker lebih fokus pada perluasan tenaga kerja, pelatihan bisnis dan kewirausahaan, dan perluasan akses setelah pelatihan. Seluruh kegiatan itu berada dalam wadah BLK yang berada di bawah naungan Kemnaker RI.
“Program di BLK disinergikan dengan pelatihan dan pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian, bahkan beberapa peserta diberikan kewenangan untuk membuka usaha dan diberikan akses ke perbankan (mencari dana),” tutur politisi PKB ini.
Selain menyelenggarakan pelatihan, lanjut Ida, kerjasama yang dilakukan juga ke arah sertifikasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
“Sertifikasi itu penting dalam mendukung pengembangan bisnis yang dijalankan. Langkah itu juga sebagai jaminan mutu terhadap produk yang diciptakan,” pungkas wanita yang lahir 51 tahun lalu.