Jokowi Harus Perbaiki Nasib Petani dan Buruh Jika Ingin Terpilih Lagi

  • Bagikan
menemui petani di tengah sawah di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/3/2016) [foto: tribunnews]
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri

Faisal Basri mengatakan, indikator kinerja utama atau key performance index (KPI) pemerintah perlu diperbaiki.

Faisal mencontohkan, salah satunya di sektor pertanian. Menteri Pertanian selalu menggembar-gemborkan soal swasembada yang seolah-olah menjadi kunci penilaian kinerjanya.

“KPI-nya bukan kesejahteraan petani”, kata Faisal dalam sarasehan nasional “Nasib Petani di Era Jokowi” di Graha Gus Dur, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Padahal, menurut Faisal, kesejahteraan petani terus mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani (NTP) yang mencerminkan daya beli petani turun dalam tiga tahun pemerintahan Joko Widodo, dari 102,87 pada 2014 menjadi 101,60 pada 2016.

Baca Juga: 4 Usaha Paling Menguntungkan Di Pedesaan Yang Sangat Menjanjikan

“Jadi, selama tiga tahun Jokowi berkuasa, petani semakin tidak sejahtera, khususnya petani pangan,” kata mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas itu.

Selain mencermati daya beli petani yang terus merosot, Faisal juga mengkritisi kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras yang dikeluarkan Menteri Perdagangan.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version