Kembangkan Perikanan Darat, Pemkab Pesisir Selatan Tebar 5000 Benih Ikan

  • Bagikan
Penerbaran benih di Bandar Larangan Kawasan Taman Spora.

Mediatani – Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) telah dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi perikanannya. Selain perikanan laut, daerah tersebut juga mulai mengembangkan perikanan darat.

Hal itu dibuktikan dengan upaya Pemkab yang menebar sebanyak 5.000 benih ikan nila di Bandar Larangan Kawasan Taman Spora, tepatnya di depan Masjid Akbar Baiturrahman Painan, Pesisir Selatan (Pessel) Selasa (27/4).

Kepala Dinas Perikanan Pesisir Selatan, Andi Syafinal mengakui besarnya potensi yang dimiliki daerahnya itu. Namun, untuk mengembangkan potensi tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana memadai dan sumber daya manusia yang andal.

“Sehingga potensi perikanan yang ada bisa dioptimalkan dan dikelola secara maksimal,” ujar Andi Syafinal.

Sadar akan kebutuhan itu, pemerintah daerah terus berupaya mencari bantuan, diantaranya berupa program dan kegiatan pengembangan untuk sektor perikanan ke pusat yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar saat melakukan penebaran benih ikan juga menyampaikan bahwa  terdapat banyak program dan kegiatan untuk sektor perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Tapi tentu butuh kiat, sehingga bantuan dapat di bawa ke daerah,” ungkapnya disela penebaran benih ikan oleh Bupati Kabupaten Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar.

Pada kesempatan itu, turut hadir juga mendampingi Bupati, Asisten II Setdakab, Riarty Zainul, Kepala Dinas PSDA, Doni Gusrizal dan sejumlah tokoh masyarakat di Painan.

Bupati Rusma mengapresiasi kreatifitas anak Nagari Painan yang memanfaatkan Bandar yang terdapat di depan Masjid Akbar Baiturrahman Painan sebagai lokasi budidaya perikanan.

“Bandar ini sangat potensial dikembangkan sebagai lokasi budidaya perikanan darat yaitu ikan nila. Selama ini bandar dibiarkan terlantar padahal airnya tidak pernah kering,” ungkap Bupati.

Dengan upaya tersebut, bandar yang berada di depan Masjid Akbar Baiturrahman Painan itu bisa direnovasi, sehingga layak dimanfaatkan sebagai kolam ikan.

Selain itu, lokasi budidaya ikan ini nantinya juga dapat menjadi objek wisata di Kawasan Taman Spora. Untuk itu, Bupati berharap agar bandar dan lokasi sekitarnya dapat dikelola dengan baik.

Lebih lanjut Bupati menjelaskan, untuk bisa mengoptimalkan potensi budidaya perikanan darat, ia telah meminta Dinas Perikanan untuk bergerak mengembangkan potensi tersebut agar ekonomi masyarakat di masa mendatang juga dapat meningkat.

Pesisir Selatan juga memiliki potensi untuk mengembangkan program mina padi, dimana tanaman padi diintegrasikan dengan budidaya ikan air tawar, salah satunya dilakukan di Nagari Taratak Tangah Lumpo, Kecamatan IV Jurai.

“Program mina padi sangat cocok dikembangkan di daerah ini, karena lahan pertanian yang cukup luas dan didukung oleh pengairan yang memadai,” terangnya.

Potensi perikanan tangkap Pessel

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pessel Ermizen mengatakan bahwa produksi ikan Kabupaten Pessel baru mencapai ribuan ton per tahun. Apabila potensi yang dimiliki bisa digarap maksimal, maka keuntungannya bisa membuat masyarakat lebih sejahtera.

“Untuk saat ini, rata-rata capaian produksinya baru berada pada kisaran 29-31 ribu ton per tahun,” kata Ermizen, beberapa waktu lalu.

Maka dari itu, guna meningkatkan jumlah produksi, dia meminta Pemda untuk lebih memprioritaskan pembangunan yang mempunyai dampak positif bagi perekenomian masyarakat.

“Keterbatasan sarana tangkap merupakan salah penyebab produktivitas masyarakat nelayan rendah. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah, sebab dengan potensi produksi perikanan mencapai 100 ribu ton per tahun, maka sektor ini perlu sentuhan teknologi dan sarana tangkap yang memadai,” pintanya.

Terkait upaya pengembangan tersebut, Kadis Perikanan Pessel Andi Syafinal menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya dalam mengoptimalkan potensi yang ada dan mendorong para nelayan untuk meningkatkan produktivitas dalam pengelolaan perikanan.

“Saya akui minimnya ketersediaan sarana tangkap, menjadi salah satu penyebab produktivitas masyarakat nelayan masih rendah di daerah ini. Agar potensi produksi perikanan laut mencapai 100 ribu ton per tahun itu bisa digarap maksimal, maka produktivitas mereka perlu terus ditingkatkan,” ungkap Andi.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version