Mediatani – Kementerian Pertanian (Kementan) telah meluncurkan Program Gerakan Petani Milenial bersama Staf Khusus Presiden Milenial, Billy Mambrasar di Hotel Swisbel, Manokwari, Kamis (20/5), lalu.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya melalui video virtual mengutarakan bahwa program tersebut termasuk dalam rencana aksi percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat sesuai dengan Inpres No. 9 Tahun 2020.
“Ini adalah bentuk keseriusan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat,” ungkap Mentan.
Program Petani Milenial juga menurutnya bukan hanya dilakukan di Papua dan Papua Barat saja tetapi juga di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, Papua dan Papua Barat.
“Target program ini ialahterciptanya 100,000 Petani Milenial di 10 Provinsi dengan memberikan pelatihan secara bertahap, termasuk permodalan teknologi, kemampuan berbisnis dan UMKM, dan kemampuan menjadi eksporter komoditas, yang akan didukung oleh Lintas Kementerian dan Lembaga lainnya,” terang mantan Gubernur Sulsel dua periode ini.
Senada dengan Mentan SYL, Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar yang selama ini aktif membantu tim teknis percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat bersama Desk Papua Bappenas mengatakan bahwa Program Petani Milenial ini merupakan perwujudan pelaksanaan komitmen Presiden Jokowi mendorong percepatan pembangunan berbasis kesejahteraan OAP di Tanah Papua.
Menurut Billy, peluncuran program itu disambut antusias pemuda dan pemudi asli Papua.
Hal itu lantaran, sejak diluncurkan oleh Gubernur, dengan menyebarkan link pendaftaran secara daring, tercatat kurang lebih 1.023 orang mendaftarkan diri untuk menjadi Petani Milenial hanya dalam beberapa jam saja.
Gubernur Provinsi Papua Barat menyambut positif peluncuran program ini dan menyatakan dukungan Penuh. Ia berharap, ke depan agar lebih banyak lagi pemuda dan pemudi asli Papua yang terjun ke sektor pertanian.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbanyak, yakni mencapai hampir 24% dari kurang lebih 400 ribu angkatan kerja di Provinsi ini.
Program Petani Milenial diluncurkan Kementerian Pertanian bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat, dihadiri oleh Staf Khusus Presiden RI Billy Mambrasar, Anggota DPD RI, Yance Samonsabra, Kordinator Desk Papua Kementerian Bappenas RI, Aruminingsih, Bupati Manokwari, Hermus Indou, serta jajaran SKPD Provinsi Papua Barat.
Mentan SYL berharap sinergitas antara berbagai pihak dalam program ini akan melahirkan lebih banyak lagi petani muda yang berorientasi kemajuan dan ekspor.
“Terima kasih secara khusus pada Staf Khusus Presiden Milenial, Billy Mambrasar yang telah menggerakkan para anak muda di papua untuk terus maju menggeluti sektor pertanian,” pungkasnya.
Kementan Target Cetak 2,5 Juta Petani Milenial, Begini Strateginya
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk mencetak sebanyak 2,5 juta petani milenial. Dalam target itu, ada dua strategi yang dibocorkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menghasilkan jutaan petani muda ke depan dalam menghadapi perkembangan dunia pertanian yang semakin maju.
“Bagaimana strategi kami membuat 2,5 juta petani muda? Pertama 2,5 juta itu kita berharap terdidik, setiap tahun kami juga memagangkan kurang lebih 1.000 orang ke beberapa negara,” kata Syahrul Yasin Limpo, Jumat (12/3/2021) dikutip, Minggu (14/3/2021) dari situs iNews.id.
Strategi kedua, kata Syahrul Yasin Limpo, Kementan merangkul universitas-universitas di seluruh Tanah Air yang memiliki fakultas peternakan dan pertanian. Sarjana pertanian dan peternakan dari universitas-universitas tersebut nanti akan ditempatkan ke bidang pertanian dan peternakan strategis oleh Kementan…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)