Mediatani – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyusun berbagai program untuk mewujudkan peningkatan produksi ikan berkualitas di masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memenuhi kebutuhan benih ikan yang bermutu bagi pembudidaya ikan.
Adapun kegiatan yang dilakukan KKP untuk merealisasikan hal tersebut, yakni menyalurkan bantuan calon induk ikan atau udang kepada Unit Pembenihan Rakyat (UPR), Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) maupun kepada pembudidaya. Dengan bantuan tersebut, diharapkan benih yang beredar di masyarakat dapat memenuhi standar mutu.
Di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, KKP melalui Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem menyalurkan bantuan 2000 ekor calon induk udang kepada HSRT Wijaya Kusuma di Desa Tegalmulya. Kelompok yang telah melakukan usaha pembenihan udang selama 15 tahun ini memproduksi udang jenis vaname dan windu.
Ketua Kelompok HSRT Wijaya Kusuma, Ong Aryadi, menyampaikan bahwa kelompoknya yang beranggotakan 7 orang itu memproduksi larva udang vaname dan udang windu untuk dibudidayakan petambak semi tradisional dan tradisional.
Kelompok ini memasok larva udang di beberapa daerah, seperti di wilayah Tegal dan Pangandaran. Pangsa pasar yang dimilikinya cukup besar terutama untuk wilayah Tegal.
“Dari 1000 ekor calon induk dapat dihasilkan sekitar 1 – 1,5 juta larva udang per hari,” sebut Aryadi.
Aryadi juga mengaku bahwa HRST yang dikelolanya itu telah memiliki sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), serta sarana biosecurity dan unit pengolahan limbah yang baik, sehingga mereka tetap dapat menjaga kelestarian lingkungan di sekitar lokasi usahanya.
Untuk peningkatkan mutu larva yang diproduksi, induk yang digunakan berasal dari Balai, sehingga memiliki kualitas yang jauh lebih terjamin dibanding sebelumnya ketika menggunakan induk udang yang berasal dari tambak.
Aryadi juga tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada KKP khususnya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang telah memberikan bantuan calon indukan kepada kelompoknya. Dia berharap dapat terus menyuplai benih berkualitas kepada petambak rakyat guna meningkatkan taraf hidup mereka.
“Untuk pengembangan usaha, kami berharap agar balai KKP dapat terus menyediakan induk-induk berkualitas hasil seleksi yang lebih unggul melalui persilangan baru, agar hasil yang didapatkan dapat lebih maksimal sehingga dapat meningkatkan perekonomian pembudidaya kecil,” pungkas Aryadi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan bahwa langkah KKP meremajakan induk unggul itu dilakukan guna memastikan mutu dan kualitas produk perikanan budidaya dapat terus terjaga, sehingga mendapatkan kepercayaan di pasar domestik maupun internasional.
Apalagi subsektor perikanan budidaya merupakan salah satu bidang yang diarahkan untuk dapat diperkuat dan dioptimalkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Dirjen yang biasa disapa Tebe menjelaskan bahwa pembangunan subsektor perikanan budidaya khususnya untuk komoditas udang menjadi kegiatan prioritas yang terus didorong secara kuantitas maupun kualitas.
“Karena memiliki potensi tinggi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyerap banyak tenaga kerja serta berdampak kepada peningkatan devisa negara” tambah Tebe.
Tebe menilai bahwa tambak tradisional masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan karena saat ini tingkat produktivitas maupun pemanfaatannya yang masih cukup rendah.
“Untuk itulah program bantuan calon induk menyasar kepada HSRT, agar pemanfaatan tambak tradisional dapat terus berjalan. Tahun depan Bapak Menteri Kelautaan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono juga telah menyiapkan program revitalisasi infrastruktur dasar pertambakan tradisional agar dapat ditingkatkan produktivitasnya,” ungkap Tebe.
Terkait pengembangan induk unggul, Tebe juga memastikan bahwa jajarannya terus melakukan kegiatan perekayasaan genetik sebagai upaya untuk mendapat strain baru yang pertumbuhannya lebih cepat, kemampuan adaptasi lebih baik, dan lebih tahan akan penyakit.
“Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, target peningkatan produktivitas tambak udang nasional dapat terpenuhi sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya pelaku usaha tambak” pungkas Tebe.