Mediatani – Kerang hijau merupakan biota laut bercangkang yang memiliki filter feeder atau penyaringan saat proses makan. Karena cara makan seperti itu, kerang hijau ini kerap dimanfaatkan untuk menjernihkan atau menjernihkan laut.
Upaya tersebut juga dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) untuk membersihkan perairan di Teluk Jakarta.
Kali ini BUSKIPM berkolaborasi dengan Manajemen Taman Impian Jaya Ancol untuk merestorasi kerang hijau di Teluk Jakarta untuk menjernihkan laut. Sebanyak 500 kilogram kulit kerang hijau ditebar di perairan Ancol sepanjang 3,8 kilometer, untuk meningkatkan kualitas air di perairan kawasan wisata yang terletak di Jakarta Utara tersebut.
Dilansir dari Antara, Jumat, (28/5), Kepala BUSKIPM KKP Woro Nur Endang Sariati menjelaskan, dengan banyaknya gugusan kerang hijau yang ada di lautan diharapkan memberi dampak pada kejernihan serta kebersihan air laut di sekitarnya secara alami.
“Ketika menyerap makan itu, otomatis lumpur-lumpur terserap juga sama dia. Namun yang diserap nanti akan dikeluarkan ya pak, karena dia hanya mengambil makanannya. Nah, proses itu sekaligus menjernihkan air di sekitarnya,” ujar Woro.
Dengan menebarkan ratusan kulit kerang hijau tersebut, juga diharapkan nantinya akan tercipta ekosistem baru yang lebih bersih dan jernih bagi 200 spesies ikan dan juga kepiting.
Vice President Tirta (Seaword Ancol, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Water Adventure) Taman Impian Jaya Ancol Rika Sudranto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut mulai diinisiasi pihaknya sejak Maret 2018 lalu melalui eksperimen yang menggunakan lima kilogram kerang hijau di dalam akuarium di Karantina Seaworld Ancol.
“Di dalam akuarium dimasukkan air laut hasil backwash filter sebanyak 50 liter. Setelah didiamkan selama satu jam kondisi air menjadi jernih,” ungkap Rika.
Rika menyebutkan hingga saat ini, total kerang hijau yang sudah ditebar di laut Ancol telah sebanyak 1.600 kilogram dan sudah tumbuh menjadi sebanyak 2.600 kilogram kulit kerang hijau hingga 2020.
Lebih lanjut Rika menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan 50 keranjang bervolume 15 liter yang digunakan untuk menampung sebanyak 500 kilogram kulit kerang hijau terlebih dulu, sebelum ditebar di perairan Teluk Jakarta.
“Disiapkan ram besi berukuran 50cm X 30cm X 10cm (15 liter) yang mampu menampung 20 kilogram kerang hijau dan bersama-sama BUSKIPM dan anggota Pramuka Saka Bahari Jakarta Timur, Maritim Muda Nusantara DKI Jakarta dan Mindo Campus,” sebutnya.
Keranjang tersebut, lanjut Rika, akan diletakkan di dasar laut Jakarta Utara, tepatnya di sekitar Kawasan Ancol dengan harapan kualitas air laut Jakarta dapat menjadi lebih baik.
Di samping menebar kulit kerang hijau, juga dilakukan edukasi tentang Restorasi Kerang Hijau di Laut Ancol yang dihadiri Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut serta Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Rika menjelaskan, edukasi ini dilakukan dengan harapan dapat memberi pengetahuan yang lebih tentang restorasi kerang hijau dan pentingnya menjaga kelestarian laut Indonesia.
Pada 2019 lalu, Lembaga Konservasi PT Pembangunan Jaya Ancol juga telah melakukan rangkaian uji coba kemampuan kerang hijau dalam membersihkan air laut. Dalam hasil uji coba yang dilakukan, diketahui bahwa 1 kilogram kerang hijau mampu memfiltrasi 10 liter air laut dalam waktu 1 jam.
Perlu diketahui, bagian dasar perairan Ancol kebanyakan terdiri dari lumpur. Sementara, kerang hijau membutuhkan tempat untuk menempel agar kerang tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Cangkang yang ditebar itulah yang dijadikan substrat atau tempat menempel bagi kerang hijau.