Mediatani – Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi bersinergi dengan berbagai kalangan termasuk dengan para pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengadakan pertemuan dengan beberapa pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk mendengar langsung kondisi sektor usaha dan mendiskusikan berbagai upaya yang bisa dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) guna membangkitkan sektor usaha dan memulihkan perekonomian nasional. Pertemuan ini dilaksanakan pada Selasa 2 Februari 2020 kemarin bertempat di kantor Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta,
“Sektor yang menjadi salah satu kunci upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi ini adalah sektor usaha. Jadi penting bagi Otoritas Jasa Keuangan mendapatkan masukan apa yang bisa dilakukan oleh sektor keuangan dalam mendorong mereka kembali menggerakkan perekonomian,” kata Wimboh di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Wimboh juga mengungkapkan kebijakan – kebijakan yang telah dilakukan sejak awal memasuki masa pandemi agar stabilitas tetap terjaga pada sektor jasa keuangan dan membantu sektor usaha agar tetap bertahan sesuai dengan kebijakan dari restrukturisasi kredit dan pembiayaan.
Wimboh mengharapkan kepada Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang kebanyakan bergerak di sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan itu, agar menjalankan strategi pengembangan sektor pertanian antara lain dengan mengintegrasikan klaster komoditas pertanian yang berbasis produksi pertanian dengan akses pasar melalui ekosistem – ekosistem daerah, dan mengadopsi teknologi di sektor pertanian melalui pengembangan start-up di bidang pertanian.
Wimboh menjelaskan bahwa adanya program pembiayaan kluster bisa memperjelas rantai bisnis sehingga petani dan peternak mudah mendapatkan kredit dari perbankan. Sehingga upaya untuk membangun skala usaha yang lebih besar melalui klaster-klaster ekonnomi masyarakat menjadi salah satu momentum untuk mendorong tumbuhnya kredit yang juga akan mengungkit demand korporasi.
Otoritas Jasa Keuangan berkomitmen dalam upaya membantu memenuhi kebetuhan pengusaha di daerah dan meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendata pengusaha yang melibatkan ribuan petani, peternak untuk bisa mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster, baik yang sudah ada ataupun yang berpotensi kedepannya. Otoritas Jasa Keuangan siap memfasilitasi pertemuan dengan para bankir dan mengajak Gubernur selaku Kepala Daerah sebagai bentuk support dari regulator dalam menggairahkan potensi ekonomi daerah melalui pengusaha muda.
Sebagaimana diketahui bahwa terdapat proyek percontohan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster seperti yang sudah berjalan di Desa Karang Sari, di Sumatera Selatan yang selanjutnya akan diperluas di beberapa daerah seperti di Desa Sendang Biru, Jawa Timur dan juga Desa Tempuran-Lampung. Proyek ini berfokus pada pembentukan ekosistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari hulu ke hilir mulai dari calon debitur (kelompok tani/poktan); Bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR); serta Bumdes yang berperan selaku lembaga linkage, dan offtaker.
Dalam kesempatan yang sama, Ajib Hamdani selaku Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), mengatakan bahwa untuk turut membantu upaya menggerakkan perekonomian, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan siap menjadi agregator bisnis untuk menggerakkan sektor usaha khususnya lagi pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
“Kita harapkan bersama bahwa semoga pertemuan ini adalah langkah awal bagaimana Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Otoritas Jasa Keuangan bergandengan tangan di lapangan sehingga program pemulihan ekonomi nasional bisa terlaksana dengan baik,” katanya.