Mediatani – Di masa pandemi seperti ini, banyak kegiatan yang bermanfaat yang bisa Kita kerjakan. Terlebih lagi di era yang teknologi semakin canggih ini, beberapa orang memilih untuk mengasah kreatifitasnya dengan memadukan kecanggihan teknologi untuk menciptakan karya atau sesuatu yang positif.
Hal inilah yang dilakukan oleh Muhammad Zainul. Seorang Petani yang berasal dari Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan ini memanfaatkan traktornya untuk membajak sawah. Kamu pasti berfikir bahwa hal ini sama sekali tidak kreatif sebab memang pada dasarnya traktor diciptakan untuk membajak sawah dengan bantuan tenaga manusia untuk mengontrolnya. Yap, harus Kita ketahui bahwa Zainul telah berhasil membuat traktornya membajak sawah tanpa awak.
Pria yang berusia 43 tahun ini telah menyulap traktor biasanya menjadi traktor “siluman” yang mampu dikendalikan melalui remot kontrol. Sehingga dia tidak lagi harus ikut menaiki traktornya dan merasakan kubangan lumpur untuk membajak sawah.
Dirinya hanya tinggal berdiri menunggu di tepi sawah, karena Dia sudah bisa mengatur kendali traktor akan ke mana arahnya.
Terlebih setelah berhasil memodifikasi traktor bajak sawahnya, kini Zainul mampu mengendalikan hingga pada jarak satu kilometer.
Tujuan Zainul untuk memodifikasi traktor siluman ini adalah karena sudah jarangnya operator traktor. Tidak hanya itu, dengan traktor silumannya ini, Zainul ingin agar para petani yang tergabung dalam kelompok tani mampu meminimalisir ongkos pengeluaran untuk membajak sawah.
“Yah tentulah ongkosnya jauh lebih murah, untuk satu hektar sawah 150 ribu,” ungkap Zainul.
Dalam pengoperasiannya pun cukup mudah, Zainul juga sempat mempraktikkan cara mengoperasikan traktor siluman tersebut. Dengan menggunakan remote yang mirip remot mobil mainan, Zainul dengan lihai menggerakan tombol maju di sebelah kiri remote untuk menggerakkan traktor maju.
“Ini kopling kanan untuk belok kanan, kopling kiri belok kiri. Ini tuas maju untuk maju,” terang Zainul.
Zainul yang memang telah mengubah sejumlah bagian traktor biasa dengan memasang roda khusus dan alat pembajak khusus.
Tetapi yang paling utama adalah terdapat piranti khusus yang terpasang di traktor sehingga bisa dioperasikan dengan menggunakan remot. Agar bisa seimbang, pada bagian belakang traktor juga telah ditambahkan bebani benda dengan berat lima belas hingga tiga puluh kg agar tidak terjungkal saat traktor siluman ini berhenti.
“Ini full modifikasi sesuai medan, mulai dari roda sampai segala macam,” tutur Zainul
Untuk membuat traktor siluman ini, Zainul telah bekerja sama dengan rekannya yang memang seorang ahli teknologi. Sehingga traktor siluman ini mampu dikendalikan hanya dengan menggunakan remote control. Sementara terkait dana, pembuatan traktor siluman ini telah menghabiskan dana sebesar lima puluh juta.
“Dari oprek yang saya lakukan, total semuanya menghabiskan biaya Rp 50 juta,” imbuhnya.
Hingga kini, traktor siluman ini telah membajak sawah dengan luas lima hektar dari enam hektar lahan yang telah menjalin kerjasama.
“Setelah ini ada enam hektar, sudah masuk ke kami, kemitraan dengan kami lima puluh hektar. Dan ini memang memudahkan petani dalam menggerap sawah, bukan hanya petani, operator juga mudah, tidak capek-capek. Cukup pencet remot, itu bisa jalan sendiri,” pungkas Zainul.
Inovasi seperti ini harusnya mendapat apresiasi dari pemerintah, karena telah ikut berpartisipasi dalam pengembangan sektor pertanian dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam implementasinya. Diharapkan, dengan hadirnya para petani yang telah mampu menyalurkan ide kreatifnya, para petani lainnya pun bisa ikut tergerak dan tidak mau kalah dalam membuat inovasi lainnya yang lebih kreatif.