Ternyata Buah Tomat Dapat Di Tanam Di Hidroponik Lho, Berikut langkah-langkahnya

  • Bagikan
Contoh Hasil Tomat Hidroponik

Mediatani – Tomat merupakan salah satu buah yang memiliki banyak efek menguntungkan bagi tubuh. Buah ini cenderung asam karena mengandung vitamin A dan C, serta beta-karoten yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Tomat dapat dicampurkan sebagai bahan tambahan pada masakan maupun minuman.

Selain menggunakan tanah, tomat juga bisa ditanam dengan teknik hidroponik. Faktanya, tomat yang ditanam secara hidroponik biasanya memiliki keunggulan dalam meningkatkan produktivitas tanaman. Dan dapat menghasilkan produk berkualitas sangat tinggi.

Menanam tomat secara hidroponik juga memungkinkan tukang kebun menanam tomat dalam lingkungan yang lebih terkendali. Tomat lebih sehat, tumbuh lebih cepat dan menghasilkan buah lebih besar.

Dilansir dari laman brilio.net berikut merupakan cara menanam tomat hidroponik:

1. Pemilihan bibit unggul

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih benih yang berkualitas. Anda dapat membelinya di toko pertanian. Anda juga bisa mengumpulkan biji tomat langsung dari buahnya.

Cara mendapatkan bibit tomat yang berkualitas sebagai berikut:

  • Rendam bibit/bibit tomat yang sudah dikeringkan selama 15-20 menit.
  • Nanti akan terlihat ada biji yang terapung dan ada pula yang tenggelam, benih yang baik merupakan benih yang tenggelam.

2. Penyemaian bibit

Setelah Anda memiliki benih berkualitas, langkah selanjutnya adalah menaburnya berikut merupakan cara menabur rockwool :

  • Siapkan rockwool lalu potong-potong ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm.
  • Bor lubang di setiap rockwool untuk memasukkan benih. Pada proses ini, pastikan tidak ada lubang pada rockwool.
  • Letakkan rockwool pada wadah semai
  • Lindungi dari cahaya, dan simpan di tempat gelap selama 2×24 jam.
  • Setelah 2 hari, proses pertumbuhan tunas baru mulai terlihat. Pada proses ini, nampan semai biasanya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Biasanya proses ini memakan waktu 21-28 hari.
  • Selama proses ini perlu sering dilakukan pemantauan kondisi bibit tomat. Jikalau dibutuh tambahkan air seperlunya untuk menjaga kelembapan rockwool.

3. Pemindahan bibit Tomat ke hidroponik

Langkah berikutnya, setelah tunas sejati sudah ada, maka bibit sudah siap untuk dipindahkan ke sistem hidroponik. Berikut langkah proses pemindahan benih:

  • Pindahkan bibit ke rockwool lainnya
  • Pada rockwool beri bantalan berupa kerikil, arang dan sejenisnya.
  • Nutrisi bibit tomat setelah pindah tanaman berkisar 1.300 ppm, dimana nutrisi tersebut didapatkan dari nutrisi AB Mix yang bisa didapat di toko pertanian.

4. Perawatan tanaman tomat hidroponik

Setelah dilakukan pemindahan bibit ke sistem hidroponik, maka langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah:

  • Menjaga konsentrasi nutrisi yang berkisar 1.300 ppm.
  • Pada kondisi tomat yang telah tinggi, maka perlu diberikan penopang berupa tali atau apapun untuk membuat tumbuh tomat tetap tegak dan tidak patah.
  • Ketika tomat telah berbunga, maka perlu dilakukan penambahan konsentrasi nutrisi 2.000 ppm. Hal ini dilakukan agar buah dapat tumbuh optimal.
  • Tetap melakukan pengawasan agar pertumbuhan benar benar terlihat subur dan matang.

5. Menjaga tomat dari hama

Seperti tanaman lainnya, tomat rentan terhadap berbagai bakteri, virus, jamur, dan hama. Virus mosaik tembakau, jamur, dan berbagai infeksi bakteri dapat membunuh tanaman. Lalat putih, banyak serangga, dan tungau laba-laba muncul di area tanam dan membunuh tomat.

Untuk mencegahnya, semprotkan tomat Anda dengan fungisida secara rutin, minimal tujuh hari sekali. Namun, jika muncul gejala masalah bakteri atau jamur, semprotkan tomat Anda setiap dua hingga satu hari. Jika tomat Anda diserang hewan lain, gunakan insektisida atau fungisida.

6. Pemanenan Tomat

Panen tomat pada kisaran 80-90 hari kondisi tomat sudah mulai berwarna merah dan pada saat tersebut tanaman sudah siap untuk dipetik buahnya untuk dipanen.

 

 

 

  • Bagikan