Mediatani – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung ketersediaan benih padi kaya gizi varietas IR-Nutri Zinc untuk menangkal stunting atau kekerdilan. Upaya mencegah stunting ini salah satunya dilakukan di Kabupaten Kulon Progo melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Padi Berbasis Korporasi Petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Muh Aris Nugroho bersama Koordinator Penyuluh dan Penyuluh Kapanewon Sentolo, Pimpinan UD. Sari Tani melakukan panen korporasi benih padi Inpari Nutri Zinc di Poktan Warga Rukun, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Jumat (14/8/2020).
Panen seluas 2 hektar (ha) dari total seluas 25 ha, dengan hasil ubinan rata-rata 6,4 ton/ha di daerah terkena serangan tikus.
“Gaya hidup yang terus berkembang mendorong tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Perkembangan ilmu dan teknologi, membuat fungsi nasi bergeser bukan hanya sekedar sumber karbohidrat, namun sekaligus bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,” demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Muh Aris Nugroho pada panen tersebut.
Aris menyebutkan hasil korporasi benih Inpari Nutri Zinc ini rencanannya akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan benih kaya nutrisi di wilayah Kulon Progo. Ia berharap, ke depan dengan penanaman padi varietas ini bisa menangani persoalan kekerdilan di wilayah Kulon Progo.
“Yang terpenting juga dengan kegiatan korporasi benih ini juga dapat memberdayakan kelompok tani menjadi produsen benih,” ucapnya.
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menjelaskan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus berinovasi mengupayakan ketersediaan benih padi nutrisi tinggi anti stunting IR-Nutri Zinc. Penurunan kekerdilan menjadi prioritas pemerintah saat ini, hal ini menyangkut kualitas generasi penerus bangsa.
“Salah satu penyebabnya adalah kekurangan kandungan gizi Zn. Kekurangan Zinc pada ibu hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah/kerdil, selain itu juga berpengaruh pada daya tahan tubuh, serta pertumbuhan otak. Selama ini masyarakat mengonsumsi beras tanpa memperhatikan kelengkapan gizi,” jelas Suwandi.
Direktur Perbenihan Takdir Mulyadi menambahkan sesuai deskripsi, varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm (8 ppm lebih tinggi daripada varietas yang umum dibudidayakan petani seperti Ciherang 24,06 ppm). Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan WBC, Blas, dan Tungro, serta rasa nasi enak, pulen.
“Jika hal ini dapat diedukasikan kepada masyarakat di Kulon Progo secara luas, maka nilai jual benih Nutri Zinc bisa lebih mahal dari benih padi yang biasa dan mempunyai nilai tambah bagi petani produsen,” sebutnya.
Oleh karena itu, Takdir berharap agar Kabupaten Kulon Progo dapat memenuhi kebutuhan benih padi anti kerdil secara mandiri dan dapat menambah kesejahteraan petani.
“Juga diharapkan benihnya langsung dimanfaatkan untuk memenuhi program dan swadaya petani di wilayahnya,” tandasnya.