Mediatani – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (21/7/21) melakukan kunjungan ke gudang Bulog Jakarta Utara. Kunjungan Presiden Jokowi kali ini guna memastikan bahwa kebutuhan stok beras dalam negeri hingga saat ini masih dalam kondisi yang aman dan terkendali.
Selain untuk mengecek dan memastikan kondisi stok, Presiden Jokowi juga mengontrol terkait kesiapan dari bantuan beras yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat luas.
“Telah dipastikan bahwa stok dalam negeri untuk beras sejauh ini masih cukup, tadi Pak Kabulog juga sudah menyampaikan bahwa stok yang ada di Bulog yaitu 1,373 juta ton, yang berarti stok kita masih cukup,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya Presiden Jokowi pun telah menyampaikan bahwa pemerintah sudah menambah anggaran yaitu sebesar Rp55,21 triliun guna membantu masyarakat yang terkena dampak dari penerapan PPKM kali ini.
Anggaran tersebut difungsikan untuk beberapa program perlindungan sosial yaitu seperti Keluarga Harapan (PKH) atau PKH untuk sepuluh juta keluarga dengan estimasi total penerima manfaat yaitu empat puluh juta orang selama dua belas bulan. Sehingga, tercatat bahwa total anggarannya yaitu sebesar Rp28,3 triliun.
Selain itu, ada pula program Kartu Sembako yang telah ditujukan ke sebanyak 18,8 juta keluarga yang ada di Indonesia. Sehingga estimasi total penerima manfaat yaitu sebanyak 75,2 orang dengan alokasi anggaran Rp49,89 triliun. Setiap keluarga akan mendapat sebesar dua ratus ribu rupiah per bulan selama empat belas bulan.
Satu hal yang tak kalah penting adalah program bantuan terhadap beras Bulog, yaitu pemberian beras sebanyak sepuluh kg per keluarga untuk 28,2 juta keluarga atau sekitar 115,2 juta orang yang termasuk penerima bantuan sosial tunai dan kartu sembako dengan anggaran Rp3,58 triliun.
Terkait hal itu, Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku Menteri Pertanian (Mentan) yang juga memastikan bahwa saat ini kebutuhan beras Indonesia masih dalam kondisi yang aman. Tidak ada kekurangan terlebih lagi kelangkaan. Bahkan pada wilayah Jawa dan Bali diketahui masih terus melakukan produksi dan panen raya.
“insyaallah semua dalam kendali dan cukup aman. Terutama untuk daerah Jawa dan Bali, stok komoditi pangan akan dikhususkan terhadap beras dan lain-lain sangat terkendali cukup baik, bahkan dibeberapa daerah kita sangat over stock,” tegas Mentan SYL.
Menurut Mentan SYL dari data yang diperoleh bisa disimpulkan bahwa dalam kondisi apapun, stok pangan akan Kita usahakan agar kebutuhan sebanyak 270 juta jiwa bisa terus di persiapkan. Hal ini juga sesuai dengan perintah bapak Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Mentan SYL menambahkan bahwa sejauh ini dari hasil pemantauannya, beberapa gudang Bulog yang ada di seluruh Indonesia telah mencapai sebesar 98 persen yang sudah terisi dengan stok beras nasional.
Menurutnya, bahkan angka tersebut telah mampu meningkat seiring masa panen raya yang masih saja terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
“Kita harus terus siap jika memang kita dibutuhkan untuk melakukan intervensi sesuai kebutuhan,” kata Mentan SYL.
Berdasarkan data yang telah dikeluarkan oleh BPS dan juga telah diolah oleh Kementerian Pertanian, bahwa Produksi beras dibulan Juni telah mencapai 2,59 juta ton dan ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021.
Sementara itu terkait kondisi stok di akhir tahun 2020 tercatat mencapai 7,3 juta ton dan perkiraan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton, serta perkiraan kebutuhan mencapai 29,6 juta ton, maka terjadi surplus yaitu sebesar 8,5 juta ton.