Mediatani – Kementerian Pertanian (Kementan) masih tetap menjadikan regenerasi petani sebagai prioritas melalui pendidikan tinggi vokasi pertanian. Pendidikan tersebut dipersiapkan semaksimal mungkin oleh Kementerian Pertanian. Terkhusus pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian atau BPPSDMP dengan melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Salah satu polbangtan yang terpilih adalag Polbangtan Malang di Jawa Timur.
Saat reses Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan ke kampus Polbangtan Malang yang berada di kawasan Lawang pada Senin (15 februari 2021). Regenerasi pertanian menjadi salah satu pembahasan yang diangkat pada kunjungan tersebut.
Selain itu, isu regenerasi pertanian menjadi salah satu topik perbincangan dalam kunjungan kerja tersebut. Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian akan terus berupaya untuk mendorong hadirnya petani – petani muda di Polbangtan ini.
“Masa depan pertanian di Indonesia saat ini ada di tangan generasi milenial, ada di tangan para petani muda. Karena melalui merekalah bermunculan inovasi-inovasi sektor pertanian yang bisa diimplementasikan,” ujar SYL.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, menyampaikan hal yang serupa. “Saat ini, sektor pertanian kita ini masih didominasi oleh petani yang berusia lanjut. Jika tidak dilakukan regenerasi petani, bisa dipastikan bahwa dalam kurun waktu lima sampai sepuluh tahun kedepan, Indonesia bisa kekurangan petani,” ungkapnya.
Siti Munifah selaku Sekretaris BPPSDMP Kementerian Pertanian yang juga hadir saat kunjungan kerja oleh Komisi IV DPR RI di kampus Polbangtan Malang. Siti Munifah menjelaskan bahwa kampus Polbangtan Malang adalah salah satu dari tujuh politeknik pertanian yang berada di bawah BPPSDMP. Lanjutnya, setiap tahunnya kampus Polbangtan Malang akan menerima sekitar dua ratus mahasiswa yang berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.
“Dibandingkan dengan peminat yang mencapai dua ribu orang, jumlah tersebut menunjukkan animo anak muda untuk terjun di sektor pertanian masih cukup tinggi,” katanya. Ia juga menjelaskan sebagai sekolah vokasi, kampus Polbangtan Malang ini menerapkan tiga puluh persen teori dan tujuh puluh persen praktik.
Sama halnya seperti kampus Polbangtan lainnya yang ada di Indonesia, kampus Polbangtan Malang mendidik mahasiswanya tidak sebagai pencari kerja, tetapi insan yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
“Mayoritas peserta didik kampus kita adalah anak petani. Dan regenerasi pertanian adalah salah satu program aksi di Polbangtan,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengharap adanya dukungan dari Komisi IV DPR RI terkait tentang program dan pembiayaan bagi pengembangan sumber daya manusia pertanian yang tangguh, unggul dan berdaya saing.
“Untuk mengelola sebuah organisasi besar yang ujungnya membangun sumber daya manusia tangguh dibutuhkan komitmen bersama,” ujar Siti.
Menurut Anggia Erma Rini selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI konsep pendidikan yang berbasis pertanian yang telah dikembangkan oleh Polbangtan Malang sangat menarik dan bernilai strategis. Khususnya, dalam membangun generasi muda pertanian yang tangguh. Anggi juga menjelaskan kontribusi pertanian pada masa pandemi Covid-19, dinilai paling positif di antara sektor lainnya.
Menurut politikus PKB itu, pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan seperti Polbangtan Malang ke depannya, agar menghasilkan generasi pertanian yang berkualitas. Artinya, lanjut dia, Polbangtan mampu menghasilkan tenaga – tenaga pertanian yang tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan diri sendiri tetapi juga bisa masyarakat yang lebih luas.
“Termasuk menghasilkan teknologi – teknologi terdepan juga menjadi tantangan tersendiri,” ujar legislator dari Dapil VI Jatim ini.