Mediatani – Beberapa pihak dan kalangan mencoba untuk mengambil peran dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Menciptakan terobosan melalui ide-ide yang unik dan menarik. Tak hanya itu, program-program baru juga mulai lahir baik itu dari diri sendiri maupun kolaborasi. Seperti yang digaungkan oleh Pondok Pesantren Al Ghazali Bogor, yang memanfaatkan setiap jengkal lahan agar bisa dioptimalkan menjadi salah satu penghasil sumber pangan.
Merespon hal tersebut, Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian RI lalu datang berkunjung di Green House yang dikelola langsung oleh Pondok Pesantren Al-Ghazali Bogor. Pada kesempatan kali ini, Menteri Pertanian SYL didampingi oleh Bima Arya Sugiarto selaku Walikota Bogor, Ecky Awal Mucharam selaku Anggota DPR RI pada Daerah Pemilihan Kota Bogor, serta K.H Mustofa Abdullah selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al Ghazali. Dalam kunjungannya yang berlangsung pada hari Minggu, 21 Februari 2021, mereka melakukan panen Bayam yang telah dikembangkan dengan sistem hidroponik.
Mentan SYL menyambut hal tersebut dengan rasa bangga dan juga memberikan apresiasinya atas apa yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Ghazali dalam upayanya untuk memajukan sektor pertanian ini.
“Kerja-kerja pertanian itu adalah perintah Tuhan dan Nabi. Ia menembus langit, dan lintas transedenai. Persoalan menyediakan pangan yang merupakan sumber kehidupan termasuk sesuatu yang mulia,” kata pria yang akrab disapa Komandan ini.
Oleh sebab itu, dalam mengelola sektor pertanian menurutnya tidak bisa dilakukan hanya seorang diri melainkan harus melibatkan beberapa tangan lain.
“Saya sangat bahagia sekali. Pada hari ini telah ditunjukkan tentang bagaimana kerja-kerja yang sifatnya kolaboratif itu memang bisa dilakukan dan dampaknya nyata. Pondok Pesantren, legislatif, Pemerintah daerah dan juga Bank Indonesia agar bisa saling bersinergi. Kementerian Pertanian akan terus siap dalam memberikan dukungan kepada Pak Wali,” katanya.
Di masa pandemi seperti saat ini, menurutnya, menjaga ketahanan pangan merupakan hal yang krusial yang harus diusahakan. Sebab, setiap muncul kontraksi dan turbulensi terhadap sektor pertanian ini, harus dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama terhadap pihak lain.
“Setiap dari kita, Masing-masing bisa memainkan peran dengan memaksimalkan fungsi setiap jengkal lahan. Sebab kegiatan pertanian sudah bisa kita lakukan di depan rumah masing-masing. Tidak hanya itu, kegiatan pertanian ini bahkan sudah bisa dilakukan pada lingkungan Pondok pesantren dengan konsep urban farming,” imbuhnya.
Kementerian Pertanian memang saat ini tengah fokus dan intens dalam bermitra dengan berbagai pihak dalam upaya mengembangkan sektor pertanian termasuk juga dalam lingkungan pondok pesantren yaitu program santri milenial pertanian.
Bagi Kementerian Pertanian, menjadi seorang santri merupakan sosok istimewa yang akan mencerminkan bagaimana jenis karakter yang baik dalam akhlak tak lupa juga terhadap ilmu yang memiliki potensi agar bisa dikembangkan pada sistem pertanian yang terintegrasi dalam upaya untuk mendorong kemandirian pada sektor pertanian.
Hal itu disebabkan bahwa hampir setiap pondok pesantren biasanya mempunyai sejumlah lahan yang cukup luas untuk dilakukan kegiatan budidaya pertanian sehingga dinilai sangat potensial agar dikembangkan sebagai lahan pertanian yang produktif dengan mengajak para santri untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan pertanian.
“Negara Indonesia ini mempunyai harapan besar nantinya. dimana di saat para santri kelak setelah lulus dari pondok pesantren, akan mempunyai kemampuan atau keahlian sebagai entrepreuner terutama pada bidang pertanian dan juga syukur bisa menjadi job seeker dan job creator,” pungkasnya.