Limbah Cemari Sungai, Peternak Sapi Perah di Magetan Diminta Buat Penampungan Limbah

  • Bagikan
Kampung susu lawu/IST

Mediatani – Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa TImur, mewajibkan para peternak sapi perah di Kampung Susu Lawu Singolangu untuk mengelola pembuangan kotoran ternak atau limbah ternak mereka.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Magetan Nur Haryati menuturkan bahwa peternak diharuskan memilah limbah kotoran sapi padat dan cair.

“Peternak wajib memisahkan limbah kotoran padat dan cair,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (20/04/2021), dikutip, Kamis (22/4/2021) dari laman Kompas.com.

Nur Haryati menambahkan, perihal limbah kotoran sapi cair ternak, petani diminta membuat lubang penampungan sementara sebelum dialirkan ke sungai.

“Ada tiga lubang pengendapan sehingga kita harapkan sebelum menuju aliran, airnya sudah jernih,” imbuhnya.

Menurut Nur Haryati, pemerintah daerah telah merencanakan pembuatan instalasi pengolahan limbah (Ipal) untuk kotoran sapi.

Namun, pembangunan Ipal terkendala karena pandemi Covid-19.

Sebagai alternatifnya, Dinas Peternakan telah membuat rumah pupuk untuk menampung kotoran sapi padat milik warga. Meski begitu, peternak lebih memilih menyemprot kotoran sapi perah mereka ke sungai.

“Kalau rumah pupuk kita belum menampung itu, mereka bisa membawa limbah padat itu ke tegal yang mereka punya karena sebagain besar mereka mempunyai tegal,” katanya.

Sebelumnya limbah kotoran sapi milik Kampung Susu Lawu Singolangu diduga mencemari sungai yang mengalir ke wilayah tetangga, seperti Desa Pacalan.

Akibat kotoran sapi tersebut, aliran sungai menjadi keruh dan juga dipenuhi sampah.

Simak ! Inilah Cara Membuat Biogas Sendiri di Rumah, Mudah dan Sederhana Dipraktikkan

Prinsip dalam Cara Membuat Biogas

Berikut ini ialah cara membuat biogas dengan bahan dasar kotoran ternak, melansir Merdeka.com yang melansir dari laman sumbarprov.go.id.

Akan tetapi, sebelum melanjutkan pada tahap cara membuat biogas, terlebih dulu Anda harus memahami prinsip-prinsip dalam cara membuat biogas itu.

Prinsip pembuatan biogas itu pada dasarnya merupakan adanya dekomposisi bahan organik secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang sebagian besar berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar) dan karbon dioksida. Jenis gas inilah yang disebut sebagai biogas.

Proses dekomposisi anaerobik dalam cara membuat biogas dibantu oleh sejumlah mikroorganisme, terutama bakteri metan. Diperlukan suhu yang baik dan tepat untuk proses fermentasi.

Suhu optimalnya ialah 30-55°C yang mana pada suhu ini, mikroorganisme diketahui mampu merombak bahan-bahan organik secara maksimal.

Hasil perombakan bahan-bahan organik oleh bakteri adalah gas metan seperti di bawah ini:

  • Komposisi biogas: kotoran sapi dan campuran kotoran ternak dengan sisa pertanian.
  • Jenis gas: Biogas, Campuran kotoran + sisa pertanian: Metan (CH4), Karbon dioksida (CO2), Nitrogen (N2), Karbon monoksida (CO), Oksigen (O2), Propena (C3H8), Hidrogen sulfida(H2S), sedikit Nilai kalor (kkal/m2).

Membangun Digester sebagai Instalasi Biogas

Dalam cara untuk membuat biogas ini, diasumsikan bahwa Anda sudah membangun instalasi biogas yang disebut digester terlebih dahulu.

Digester ini berfungsi untuk menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri.

Jenis digester yang paling banyak digunakan ialah model continuous feeding, di mana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Ukuran digester lazimnya tergantung pada seberapa banyak kotoran ternak yang digunakan dan seberapa besar hasil biogas yang diinginkan.

Lahan yang diperlukan dalam pembuatan biogas ialah sekitar 16 m2. Untuk membuat digester, diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.

Selain digester perlu bangun penampung sludge (lumpur), di mana slugde ini nantinya akan dipisah dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.

Cara Membuat Biogas dari Kotoran Ternak…baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version