Mediatani – Dalam acara ulang tahun Perum Perikanan Indonesia (Perindo) ke-31 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (20/1/2021), Menteri Koordintor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan harapannya kepada perusahaan BUMN perikanan tersebut.
Menko Luhut meminta agar Perum Perindo dapat terus memberikan kontribusinya terhadap dunia kemaritiman melalui berbagai bidang usahanya, baik itu dari jasa pelabuhan, budidaya, perdagangan serta pengolahan ikan dan hasil laut.
“Saya berharap pada masa yang mendatang Perum Perindo terus mendukung perekonomian Indonesia dan terus menyejahterakan masyarakat maritim Indonesia melalui berbagai bidang usahanya,” ujar Luhut.
Kemudian, lanjutnya, Luhut berharap Perum Perindo dapat terus berkembang, sehingga kesejahteraan nelayan dan petambak dapat lebih meningkat.
“Saya yakin Indonesia memiliki potensi besar dalam industri perikanan, oleh karenanya Perum Perindo teruslah berkembang untuk Indonesia,” ungkap dia.
Senada dengan Menko Luhut, Menteri BUMN RI Erick Thohir juga berharap agar Perum Perindo sebagai BUMN Perikanan dapat terus bergerak dalam mengembangkan potensi kemaritiman di Indonesia.
“Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari puluhan ribu pulau dengan Samudra yang luas dan potensi bahari yang sangat melimpah, 31 tahun Perum Perindo, teruslah menjadi perusahaan BUMN yang bergerak di bidang maritim,” harap Erick Thohir.
Di hari jadi ke-31 tahun Perum Perindo berkomitmen menjalankan lima pilar Kementerian BUMN untuk terus meningkatkan penyerapan produksi ikan nelayan. Di tahun 2021, perusahaan BUMN ini menargetkan akan meningkatkan serapan ikan sebesar 151 persen.
Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Topobroto menjyebutkan beberapa pilar yang diterapkan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia.
Ia mengatakan, Perum Perindo berencana untuk memperluas lahan atau jumlah kemitraan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas Budidaya menjadi 1750 mitra dari yang sebeumnya 551 mitra yang tercatat pada tahun 2020.
Ia juga mengatakan bahwa selama tahun 2020, perusahaan masih dapat bertahan meskipun di tengah pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang terus merambah.
Perum Perindo juga meningkatkan jaringan nelayan melalui bekerjasama dengan nelayan atau melalui koperasi nelayan. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan volume produksi penyerapan ikan yang dari tahun 2020 sebanyak 5.143 ton menjadi 12.917 ton di tahun 2021.
Pilar kedua, yakni membangun inovasi model bisnis. Dalam hal ini, Perum Perindo akan mengembangkan agribisnis terintegrasi, termasuk pabrik pakan, perikanan tangkap, manajemen pelabuhan, kerja sama dengan instansi maupun Pemerintah Daerah setempat. Inovasi juga merupakan upaya transformasi menuju holding BUMN Perikanan.
Pilar yang ketiga, yaitu digitalisasi. Proses digitalisasi akan menerapkan beberapa program strategis teknologi informasi yang terintegrasi untuk seluruh proses bisnis perikanan. Salah satunya dengan menerapkan CMS (Cash Management System) pada setiap transaksi. Dengan inovasi ini, praktik fraud keuangan di lingkungan Perum Perindo dapat diantisipasi.
Pilar keempat, peningkatan investasi, dimana Perum Perindo akan melakukan revitalisasi di beberapa tempat pelelangan ikan (TPI) dan unit pengelolaan ikan (UPI) sebagai upaya dalam memperoleh sertifikasi HACCP A untuk peningkatan ekspor.
Yang terakhir, pilar kelima yakni pengembangan talenta. Dalam hal ini Perum Perindo akan melakukan penguatan dan pengembangan SDM milenial yang dilakukan bekerja sama dengan lembaga penelitian atau universitas. Selain itu, Perum Perindo juga melakukan desentralisasi bisnis melalui penambahan kantor cabang.
Selain dari berbagai aksi korporasi tersebut, Direktur Keuangan Perum Perindo Muhammad Taufiq mengatakan bahwa pihaknya juga turun langsung ke di lokasi bencana banjir di Kalsel untuk menyalurkan bantuan melalui unit Perum Perindo di Banjarmasin.
Di lokasi bencana tersebut, Perum Perindo membagikan 500 nasi bungkus setiap hari. Selain itu, perusahaan juga menyiapkan dua unit armada double cabin untuk mengangkut logistik yang akan dibagikan dan membawa para korban bencana banjir.