Mahasiswa Fapet UGM Turun Lapangan Belajar Beternak di UPTD Pembibitan Lebak

  • Bagikan
Ilustrasi. Ternak sapi/IST

Mediatani – Mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta belajar budidaya ternak besar di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Kabupaten Lebak, Banten.

“Kami bangga mahasiswa UGM itu belajar ternak besar jenis kerbau dan sapi di sini,” kata Kepala UPTD Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Selasa (23/3/2021) melansir Kamis (25/3/2021) dari situs banten.antaranews.com.

Para mahasiswa langsung turun lapangan untuk belajar teknik pembibitan dan pengembangan ternak kerbau dan sapi untuk memenuhi tugas akhir semester enam.

Mahasiswa itu belajar selama dua pekan bagaimana teknik pengembangan pembibitan agar menghasilkan bibit yang unggul dan berkualitas.

Selama ini, kata dia, hewan besar di UPTD Pembibitan yang ada sebanyak 105 ekor asli peranakan lokal dan berat badannya pun berkisar lima kwintal hingga satu ton per ekor.

Pengembangan ternak sapi jenis peranakan ongol (PO) dan kerbau lumpur di Kabupaten Lebak sangat cocok dan bisa mendukung swasembada daging dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Bahkan, populasi kerbau dan sapi itu betinanya bisa cepat melahirkan keturunan anak sebanyak satu ekor per tahun.

Selama ini, ujar dia, UPTD Pembibitan menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB) jika hewan besar itu sudah keluar birahi dengan cara menyuntikkan sperma ke dalam tubuh kerbau dan sapi.

Selain itu juga perawatan kerbau dan sapi di sini lebih terawat dan kandangnya pun bersih untuk mencegah penyebaran penyakit.

Selain itu, ternak hewan besar terpenuhi pakan sehari-hari dengan mengembangkan tanaman rumput hijau seluas lima hektare.

“Kami memberikan pakan harian sebanyak tiga kali mulai pagi diberikan kosentrat, siang dan sore rumput gajah,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, teknik budidaya pengembangan ternak yang kembangkan tersebut menarik sehingga mahasiswa UGM Yogyakarta datang ke sini untuk menimba ilmu di UPTD Pembibitan Lebak.

Para pekerja di UPTD Pembibitan itu hanya melibatkan lima tenaga perawat dan seorang dokter hewan berstatus PNS, sedangkan tenaga untuk pemberian pakan dan rumput sebanyak 10 orang sebagai tenaga harian lepas.

“Dua kali mahasiswa UGM datang ke sini, namun sekarang sudah kembali,” katanya menjelaskan.

Selain mahasiswa UGM, kata dia, juga pelajar SMK Peternakan di Provinsi Banten datang untuk memenuhi studi akhir semester dengan praktik pembelajaran pengembangan teknik budi daya ternak sapi dan kerbau.

Selama ini, UPTD Pembibitan sangat terbuka bagi mahasiswa maupun pelajar yang ingin belajar dan mengadopsi ilmu cara berternak dengan baik sehingga dapat menguntungkan usaha peternakan.

“Kami optimistis Banten umumnya dan khususnya Lebak sangat berpotensi menjadi sentra penghasil kerbau dan sapi di Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, sebagaimana diberitakan mediatani.co, Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten faktanya juga tercatat melampaui target dalam pelelangan bibit kerbau dan sapi melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banten.

“Kita tahun 2020 target lelang 20 ekor, namun terealisasi 30 ekor bibit sapi dan kerbau,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Teguh di Lebak, Sabtu, (20/3/2021), mengutip, Rabu (24/3/2021) dari situs akurat.co.

Pemerintah Kabupaten Lebak sendiri, memiliki aset daerah berupa pembibitan kerbau dan sapi untuk menyediakan bibit unggul dan berkualitas sehingga populasi hewan besar meningkat.

Pembibitan ternak itu pun sebagai upaya mendorong masyarakat mengembangkan usaha peternakan kerbau dan sapi menjadikan pendapatan ekonomi tetap, sebab selama ini usaha peternakan hewan besar hanya dijadikan usaha sampingan atau tabungan.

Padahal, kata dia, Kabupaten Lebak bisa menjadikan daerah swasembada daging ternak besar, karena didukung lahan pakan dengan rerumputan yang begitu luas.

Selain itu pula, usaha peternakan kerbau dan sapi dinilai mampu meningkatkan ekonomi bagi masyarakat setempat. Saat ini, harga ternak hewan besar di pasaran relatif baik yang dipatok berkisar antara Rp20-35 juta/ekor.

Karena itu, pemerintah daerah menyediakan bibit unggul dan berkualitas agar populasi kerbau dan sapi meningkat. Namun, masyarakat memiliki bibit kerbau dan sapi yang unggul dan berkualitas itu harus mengikuti lelang secara elektronika melalui KPKNL Banten. Baca selengkapnya di sini. (*)

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version