Mahasiswa UMS Buat Pot Ramah Lingkungan dari Limbah Pelepah Pisang

  • Bagikan
Pot bunga dari limbah pelepah pisang
Pot bunga dari limbah pelepah pisang

Mediatani – Ada berbagai langkah penghijauan yang dapat dilakukan untuk mengurangi laju pemanasan global. Salah satunya yang banyak dilakukan masyarakat di area perkotaan yaitu menanam tanaman dalam pot di lahan sempit.

Namun, pada umumnya pot yang mereka gunakan masih berbahan plastik. Padahal, plastik ini juga merupakan salah satu penyebab polusi karena dapat didegradasi oleh tanah.

Hal tersebut ternyata dapat diatasi dengan membuat pot yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah dari pelepah pisang yang sudah tidak terpakai lagi.

Inovasi inilah yang dilakukan oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Mahasiswa KKN ini telah berupaya mengolah pelepah pisang menjadi polybag atau pot ramah lingkungan ramah lingkungan.

Fauziah Trisna, anggota KKN mengungkapkan, pot yang ramah lingkungan tersebut dinamakan GDPOT. Ia bersama 14 anggota KKN lainnya membuat inovasi tersebut karena melihat kondisi di Kalianak yang memiliki sampah dari pelepah pisang.

Ia mengaku prihatin dengan kondisi sekitar, dimana pelepah pisang yang dibuang dan menjadi limbah saat buahnya sudah dipanen. Pemandangan ini kerap terlihat di kebun pisang di kelurahan Kalianak, Krembangan, Surabaya.

Selain itu, sebagain besar masyarakat di daerah tersebut menganggap pelepah pisang hanya sampah yang tidak berguna. Bahkan pelepah pisang kering hanya dibakar begitu saja sebab dianggap sampah yang mengotori kebun.

Untuk itu, Fauziah dengan teman-temannya mencoba memanfaatkan limbah pelepah pisang tersebut dengan mengolahnya secara sederhana agar mudah ditiru oleh warga.

“Adapun proses pembuatannya, pelepah pisang diiris kecil-kecil terlebih dahulu, lalu di keringkan. Kemudian kami campur dengan bubur kanji dan kami cetak pada pot bekas atau ember bekas. Setelah kering, pelepah yang sudah tercetak itu kemudian dilepas dari cetakan,” ucap mahasiswa Psikologi ini, dilansir pada laman tribunnews.com, Selasa, (31/8/2021).

Selain membuat pot yang bisa digunakan sebagai pengganti polibag, pelepah pisang ini juga dapat dijadikan media tanam dan dekorasi lampu hias. UMKM di kampung ini bahkan sudah siap memproduksinya untuk dijadikan produk unggulan.

Selama KKN di masa pandemi ini, mahasiswa UM Surabaya telah menghasilkan beragam inovasi untuk dimanfaatkan masyarakat.

Pihak kampus juga turut mengapresiasi upaya mahasiswa ini dengan membukukan beragam inovasi mahasiswa dalam buku yang memiliki International Standard Book Number (ISBN).

Berkat tangan-tangan kreatif mahasiswa ini, limbah pelepah pisang yang terbuang begitu saja kini menjadi peluang usaha yang potensial bagi masyarakat di daerah tersebut. Pasalnya, selain indah, pot dari pelepah pisang ini telah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Wakil rektor 1 Bidang Akademik UM Surabaya, M Ridwan menjelaskan KKN dilaksanakan selama sebulan hingga mahasiswa menghasilkan teknologi tepat guna, mulai dari pengolah limbah, pengusir tikus, pencuci tangan higienis dan kotak infaq agar steril dari Covid-19 hingga produk rempah untuk imunitas warga.

“Kami bangga mahasiswa bisa berinovasi untuk membantu warga di mana KKN berada. Luaran KKN ini akan dibuat tulisan dengan ISBN, atau bahkan di HKI kan. Berharap,  akan memudahkan mahasiswa dalam kelanjuyan studinya. Karena kebijakan universitas bagi mahasiswa yang mempunyai tulisan di jurnal dan buku bisa dijadikan pengganti skripsi,”ujar M Ridwan.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version