Mahasiswa UMS Ubah Limbah Masker dan Cangkang Kerang Jadi Batako Ramah Lingkungan

  • Bagikan
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya edukasi warga di Pesisir Bulak Surabaya terkait proses pembuatan batako dari limbah masker dan cangkang kerang
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya edukasi warga di Pesisir Bulak Surabaya terkait proses pembuatan batako dari limbah masker dan cangkang kerang

Mediatani – Sejak World Health Organization (WHO) menetapkan pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020 lalu, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker ketika berpergian atau keluar rumah. Penggunaan masker ini dilakukan sebagai cara preventif untuk mencegah penularan virus.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perilaku masyarakat di masa pandemi untuk tingkat kepatuhan dalam menggunakan masker mencapai 92 persen. Melihat data tersebut, maka tak heran jika saat ini jumlah pengguna masker terus meningkat.

Sayangnya, meningkatnya jumlah pengguna masker tersebut tidak diiringi dengan pengolahan limbah masker yang tepat. Padahal, limbah masker tersebut merupakan limbah medis yang infeksius.

Hal inilah yang melatar belakangi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berinisiatif membuat sebuah inovasi batako dengan memanfaatkan limbah medis dan cangkang kerang.

Para mahasiswa tersebut memberikan edukasi kepada warga di Pesisir Bulak Surabaya tentang proses pembuatan batako. Aksi tersebut merupakan salah satu cara untuk mengatasi polusi di area pesisir.

“Banyak limbah cangkang kerang yang tidak diolah dan dibiarkan begitu saja  di pesisir Pantai Surabaya. Karena saat ini kondisi pandemic, jadi kami mencoba berinovasi dengan membuat batako ramah lingkungan (waste create) dari limbah masker dan cangkang kerang,” ucap Yuniar seperti yang dikutip di kumparan.com pada Minggu 14 Agustus 2021

Membuat Batako 

Terkait cara membuat batako tersebut, Yuniar menjelaskan, langkah pertama yang dilakukan yaitu limbah masker dicuci terlebih dahulu menggunakan deterjen.

Setelah itu limbah masker dikeringkan dan dibakar hingga menjadi abu dengan menggunakan alat pembakaran ramah lingkungan.

Limbah cangkang kerang kemudian dibersihkan terlebih dahulu lalu dikeringkan. Setelah itu ditumbuk agar menjadi halus lalu dicampur dengan semen dan abu dari limbah masker. Lalu diaduk menjadi satu dan dicetak.

Salah satu kelebihan dari pembuatan batako ramah lingkungan ini, yakni campuran bahan tersebut bisa menambah kekuatan tekan dan kualitas dari batako.

Kepala LPPM UM Surabaya Dede Nasrullah mengatakan, kegiatan yang dilakukan para mahasiswa ini merupakan program dari gerakan nasional revolusi mental. Universitas Muhammadiyah Surabaya sendiri mengambil tema Lawan Revolusi Mental dengan bebas polusi.

“Kegiatan kita ini, kita ingin mengedukasi masyarakat terkait dengan limbah-limbah terutama yang sekarang sedang banyak. Seperti limbah masker dan cangkang terutama di daerah pesisir ini. Padahal limbah itu kalau diolah kan bisa mempunyai nilai jual,” kata Dede.

Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan bisa memberikan edukasi pada masyarakat agar lebih mencintai lingkungan untuk menuju Indonesia yang sangat bersih. Nantinya, warga bisa mengimplementasikan inovasi tersebut untuk menambah pendapatan.

Mayarakat secara umum juga akan mendapatkan ilmu yang nanti bisa diterapkan. Selain memberikan edukasi, UM Surabaya juga membagikan ratusan paket sehat yang berisi sembako dan vitamin.

Tak hanya itu, pihak UM Surabaya juga memberikan puluhan tanaman toga seperti jeruk nipis, temulawak, jahe, sereh, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan warga.

Menurut penelitian, menggunakan batako saat membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya lebih ekonomis dibandingkan mengunakan batu bata, bahkan pembuatan batako dinilai sangat ramah lingkungan.

Bila membandingkan batako dengan batu bata, bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan dalam melakukan rencana pembangunan.

Seperti menggunakan batako saat membangun dinding rumah ternyata lebih bagus, dinding rumah menjadi kedap air dan pemasangannya lebih cepat serta tahan lama.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version