Mediatani – Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Massa tersebut menuntut agar pemerintah DKI Jakarta menghentikan reklamasi atau perluasan kawasan Ancol.
Massa yang menamakan diri Gerakan Nasional Tolak Reklamasi (Gentar) ini, membentangkan spanduk bertuliskan “Tolak Reklamasi Pantai Ancol”. Mereka berbaris di depan kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
“Stop reklamasi Ancol, Jakarta,” ujar Koordinator Lapangan Gentar, Mahameru Putra Tadera, di lokasi, Selasa (14/7/2020).
Dari pantauan di lokasi, setelah melakukan orasi penolakan reklamasi Ancol, massa kemudian membakar ban di depan kantor Anies. Saat itu, massa langsung terlibat adu dorong dengan pihak kepolisian.
Saling dorong terjadi karena polisi berusaha memadamkan ban yang dibakar. Sementara massa yang ada menghalanginya dengan membentuk lingkaran.
Sekitar 15 menit kemudian, polisi dapat memadamkan api. Setelah itu, massa kembali melakukan orasi.
Selain membakar ban, massa melakukan aksi lempar ikan busuk ke dalam kantor Balai Kota. Terlihat beberapa ikan tersebut berada di dalam halaman kantor Anies setelah dilemparkan oleh massa.
“Itu sebagai simbolis, kita tadi sengaja melempar ikan busuk yang telah kita tangkap dengan hasil jerih payah kita sendiri, bahwasanya teluk reklamasi ini telah merusak alam yang ada di sekitar Ancol dan membuat penghasilan nelayan-nelayan di sekitar berkurang,” katanya.
Setelah melakukan aksi lempar ikan busuk, barisan massa pun membubarkan diri. Sejumlah petugas kebersihan langsung membersihkan ban dan ikan-ikan busuk yang berserakan di sekitar lokasi aksi.