Melon Dalmation, Buah Asal Korea yang Sukses Dibudidayakan Petani Kota Probolinggo

  • Bagikan
Petani melon dalmatian di Probolinggo. (Sumber: DetikNews)

Mediatani – Melon dalmatian mungkin masih asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya, buah ini masih jarang dibudidayakan oleh petani. Selain karena sulit mendapatkan bibitnya, buah ini biasanya hanya bisa berbuah maksimal di rumah kaca atau ruang tertutup.

Namun, beberapa petani belakangan ini telah sukses membudidayakannya. Salah satu petani di Kota Probolinggo berhasil membudidayakan melon dalmatian yakni Hasan Prasojo. Warga Jalan Kiai Ahmad Dahlan, Kelurahan Kebonsari Kulon ini bahkan berhasil melakukannya di ruang terbuka.

Keberhasilan Hasan dalam menanam hingga panen maksimal di lahan terbuka itu tidak lepas dari ketekunan dan pengalamannya selama bertani. Melon dalmatian itu berhasil ditanamnya di sawah miliknya yang seluas 100 meter persegi.

Memanfaatkan jaringannya di perusahaan benih, ia mendapat kepercayaan untuk memperoleh dan menanam benih melon dalmatian. Hasan juga mendapat edukasi dari penyuluh pertanian setempat untuk mempraktikkan proses menanam benih tersebut.

Langkah pertama yang dilakukannya yaitu merendam bibit selama 5 jam, kemudian dibiarkan mengering selama 30 menit. Setelah itu, bibit melon dalmatian tersebut dimasukkan ke dalam toples yang terdapat tisu sebagai media tanamnya. Kemudian biarkan benih itu selama 24 jam hingga akarnya tumbuh.

Setelah tumbuh akar, bibit dipindahkan ke media tanah polybag dan dibiarkan tumbuh. Setelah 5 hari, tanaman melon dalmatian yang sudah tumbuh itu dipindahkan ke lahan terbuka, yaitu di area persawahannya. Tanaman melon itu diberi jarak ideal, sesuai arahan dari penyuluh pertanian.

Sejak dipindahkan ke lahan terbuka, tanaman melon dalmatian terus dikontrol selama 2 bulan. Khusus untuk menjaga PH tanah, setiap 10 hari sekali ditaburi kapur dolomit. Selain itu, Hasan juga terus mengontrol kadar air di sekitar tanaman, agar tak terlalu banyak air.

Bibit yang ditanamnya sebanyak 1.500 tanaman itu dapat menghasilkan sekitar 3 ton melon dalmatian. Dengan harga melon Rp 13 ribu per kilogram, maka keuntungan yang diperoleh Hasan bisa sebesar Rp 39 juta. Melon yang dipanen itu kembali dibeli oleh perusahaan pemasok bibit yang sebelumnya telah diajak bekerja sama.

Hasan mengungkapkan, selama ini melon asal Korea yang ditanamnya di sawah tidak ada kendala. Namun, ia harus sering melakukan pengontrolan agar kandungan air maupun kualitas tanahnya dapat terus terjaga.

“Kita coba ditanam di lahan terbuka, hasilnya bagus di lahan tanah pertanian di Kota Probolinggo. Nggak ada kesulitan seperti tanam melon seperti biasa, cuma bedanya melon dalmatian awal ditanam bibitnya pakai tisu diberi air. Kalau ditanam di grand house butuh biaya mahal,” ujar Hasan, dilansir dari DetikNews, Jumat (26/3).

Menurutnya, melon dalmatian yang di tanam di sawah biayanya lebih murah. Ia mengaku memang banyak yang mengatakan melon ini akan sulit berkembang di lahan terbuka. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa dia bisa melakukannya dan mendapat hasil yang cukup bagus.

“Alhamdulillah hasilnya cukup bagus. Pertama kali tanam melon dalmatian. Kalau harga pasar lokal per kilogramnya Rp 25 ribu. Melon ini biasanya dijual di pangsa pasar modern dan supermarket, dan pangsa pasar juga bisa ekspor ke luar negeri,” imbuhnya.

Di musim hujan, lanjut Hasan, tanaman melon dalmatian ini rawan terserang jamur. Namun, ia menyiasatinya dengan menabur garam golomit 10 hari sekali agar kelembapan tanah dapat berkurang.

Sementara itu, penyuluh pertanian di Kecamatan Kanigaran dari Dispertahankan (Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan) Pemkot Probolinggo, Amelia Juniarti menjelaskan bahwa melon dalmatian yang ditanam Hasan itu merupakan buah kelas menengah ke atas,

Menurutnya, untuk menanam benih ini, petani harus bekerja sama dengan perusahaan benih sebelumnya. Selain itu, petani juga harus mendapat penyuluhan karena menanam melon dalmatian ini sulit dilakukan di lahan terbuka.

“Bekerja sama komulator atau dengan perusahaan benih dari Kabupaten Banyuwangi, perusahaan menawarkan karya khas varietes lain. Salah satunya seperti melon dalmatian,” ungkapnya.

Amelia menuturkan bahwa melon dalmatian ini telah dicoba ditanam oleh petani di Kota Probolinggo sejak 1 tahun kemarin. Karena di pangsa pasar, tambahnya, melon dalmatian ini sangat laku keras, dan memiliki prospek yang sangat baik untuk usaha di bidang pertanian buah.

“Kalau buah melon dalmatian di pasar umum jarang terlihat, melon dalmatian biasa dijual di pasar modern, dan peminatnya menengah ke atas. Dan sudah ada petani kerja sama dengan PT Argo Mas untuk membeli melon dalmatian dari petani untuk diekspor ke luar negeri,” pungkasnya.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version